Warung Bebas

Senin, 20 Juni 2016

Cerita dewasa Bergambar ADIK MANTANKU YANG ADUHAI


 Aq dl sempat menjalin hubungan cinta alias berpacaran dengan,sebut saja Febby,seorang cwe yang menjadi tmn satu kampusku. Febby adalah tipe cwe yang cuek namun suka sekali dengan hal-hal yang berbau seks. Tak heran saat berpacaran,kami sering ML. Terkadang dihotel,dirumahnya,bahkan kami sempat mencoba sensasi dgn ML disebuah pantai,diantara batu-batu karang namun sedikit jauh dari keramaian pengunjung. Kadang jg kami mencoba sensasi dgn ML dihutan. Tetapi lebih seringnya kami melakukan “pertempuran” itu di rumah Febby.

Orangtua Febby memang selalu disibukkan dengan kerja mereka yang sebagai owner sebuah resto ( ibu ) dan sebagai Manager operasional sebuah perusahaan swasta ( Ayah ). Jadi rumah Febby,seringnya dalam keadaan kosong,hanya ada dia dan adiknya dan pembantu 1 orang jika orangtuanya sedang berdinas keluar kota.
Aq pun sering sekali datang kerumah Febby, hingga akupun akrab dengan adiknya yang cewek,bernama Dhea. Dhea masih bersekolah disalah satu SMA Negeri. Dhea ini jika dibandingkan dengan Febby,lebih sedikit genit. Dhea mempunyai tubuh yang jauh lebih montok daripada kakaknya.
Cerita Sex ABG | Suatu ketika,aku dan Febby sedang bertengkar yang menyebabkan hubungan kami menjadi berakhir. Tak lama kemudian,aku pun mengajak curhat dengan adiknya,dan menanyakan kenapa Febby berubah drastis,hingga dia memutuskan hubungan secara sepihak. Diperoleh lah info bahwa Febby ternyata telah menjalin hubungan dengan pria lain,dan itu berlangsung cukup lama. Sebenarnya sedih,tetapi kehadiran Dhea yang selalu ada disaat aku membutuhkan teman curhat menjadikanku suka terhadapnya. Febby pun mulai jarang pulang kerumah lagi sejak dia menjalin hubungan dengan pria itu. Aku pun tak ambil pusing. Kakaknya lenyap,yang penting masih ada adiknya.
Selang beberapa lama,aku pun rajin SSi ke Dhea,dan gayung pun bersambut. Mulailah aku semakin akrab dengan Dhea layaknya orang pacaran. Awalnya aku hanya menganggap Dhea hanya sebatas TTM.Suatu hari,Aku bertandang kerumah Dhea setelah mendapat SMS dr Dhea bahwa dirumahnya sedang kosong,dan Dhea takut dirumah sendirian. Pembantunya pun sedang pulang kampung beberapa hari karena anaknya sedang menikah. Akupun meluncur kesana sekitar pukul 7 malam. Setelah itu Dhea mempersilahkan q masuk,dan kami mulai berbincang.
“Lho,emang kakak kamu kemana ?”,tanyaku.
“Kakak ga pulang. Katanya lagi ngurus acara ulangtahunya sahabatnya.”,jawab Dhea.
“Gak pulang ? Jadi kamu dirumah sendirian ?”,tanyaku lagi.
“Iyalah,kak…”,sahutnya.
Disela perbincangan,tak terasa hujan turun dengan deras sekali. Pantas waktu q berangkat tadi udah gerimis,dan anginnya kencang…pikirku.
Dhea pun mengajakku masuk kedlm kamarnya,setelah sebelumnya dia menutup pintu rmh.
“Kak,Dhea mau mandi dulu. Soalnya daritadi blm sempet mandi karena takut. Kakak jangan kmn2 ya…”,katanya.
“Ya..mandi aja…awas ntar ada yang ngintip..”,candaku.
“Ahh…paling-paling yang ngintip kakak sendiri…”,jawabnya sambil tersenyum.
Aku hanya tersenyum balik. Jujur selama dekat itu kami belum pernah melakukan apapun yg “menjurus”. Selang bbrp mnt saat Dhea tengah mandi,aku jadi penasaran akan lekuk tubuh Dhea. Apalagi kamar mandinya itu hanya tertutup sebuah tirai dan kaca bening namun tebal. Perlahan2 akupun mencoba mengintip,namun sial…tak berhasil. Akupun menahan hasrat tsb. Lalu,akupun mengalihkan konsentrasiku ke arah komputer dimeja sebelah ranjang Dhea.
Foto foto telanjang & cerita sex terbaru lainya di www.orisex.com
Kucoba otak-atik komputer tsb bermaksud mencari-cari lagu. Tanpa sengaja akupun melihat sebuah folder berjudul “MY XXX PRIVATE”.. Tentu saja ini menarik perhatianku dan membuatku semakin penasaran. Kucoba membuka folder itu dan kulihat folder itu penuh berisikan Foto-foto Dhea berpose seksi. Dan ada pula beberapa video bokep yang sering beredar (terutama di DS).
Kulihat pula,dibawah keyboard terselip sebuah DVD porno. Wooww….rupanya nie anak Diam-diam menghanyutkan. Aku masih saja membuka dan melihat-lihat foto dalam folder tsb.
Saking asiknya aku melototin tubuh Dhea dlm folder tsb,aku tak menyadari bahwa Dhea sudah berada dibelakangku.
“Ihh….kakak nakal. Buka2 folder Dhea. Dipelototin lagi.”,katanya mengagetkanku.
“Ohh…ini…hehehe…ga sengaja kebuka.. maaf ya…”,sahutku sambil cengengesan.
“Dhea skalian mau tanya,seksi ga tubuh dhea difoto itu ?”tanyanya tiba2.
“Seksi bgt. Lebih seksi dr kakak kmu.”,balasku.
Dhea hanya tersenyum,sambil berjalan menuju ke lemari pakaian yg tak jauh dr situ. Drtd Dhea ternyata hanya berbalut handuk berwarna pink. Akupun kembali berkonsentrasi menonton foto2 Dhea di komputer. Lalu,tiba2 Dhea memanggil.
“Kak,coba liat kesini… Lebih seksi mana..yg difoto atw yang asli ?”,tanyanya.
Spontan aku langsung menoleh dan melihat Dhea ternyata sudah tak terbalut handuk lagi,dan tubuhnya dibiarkan telanjang bulat didepanku. Ternyata bentuk tubuh Dhea begitu montok dan indah dipandang. Dengan togenya yg padat berhias puting berwarna coklat muda,kulirik kebawah tampak vaguna Dhea dihiasi bulu jembi yg sedikit. Aku hanya melongo.
“Kok Dhea telanjang ? Ga malu ma kakak ?”,tanyaku spontan.
“kakak kan udah liat fotonya dhea disitu,jadi ya skalian aja,Kak. Lagian ngapain malu,kan cuma ada kakak disini.”,jawabnya.
“Klo Dhea telanjang gitu,bisa2 Kakak jd pengen.”,sahutku sambil tersenyum mesum.
“Pengen apa,Kak ? Lagian Dhea jg udh bbrp kali liat kakak ama Kak Febby lagi gituan.”,katanya.
“Aduhh…jd kmu pnh liat ya…”,sahutku setengah kaget.
“Iya,Kak. Tp gpp lagi,Kak. Tp gara2 itu jg Dhea jadi sering mikir jorok,foto2 narsis kyk gt,dan……..”,kata Dhea tak sempat melanjutkan kata2nya.
“Dan apa..? Hayoo…”,godaku.
“Emmm….jujur Dhea sering main pake jari,Kak. Sambil bayangin Dhea lagi gituan ma Kakak. Itu krn dhea sering liat kakak lagi gituan ma Kak Febby.
Dhea jg jadi kepengen,akhirnya Dhea ya gitu deh…”,sahutnya.
“Ohh…Klo pengen knp ga blg aja..”,kataku.
“Dhea malu…”,jawabnya.
Merasa dapat angin segar nan sepoi2,aku langsung mencoba mendekati Dhea yg masih dlm keadaan telanjang saat itu. Kucoba untuk memeluknya. Dhea diam saja. Dan kucoba untuk mencium bibirnya. dhea jg diam saja,malah yang ada dia langsung membalas ciumanku dengan penuh nafsu. Tak disangka,dhea ternyata jago berciuman. Disela berciuman itulah,kucoba untuk meremas payudaranya. Dhea tak peduli dan masih melumat bibirku. Malah yang ada,tangannya meremas penisku dari luar celana.
Setelah itu Dhea menghentikan ciumannya.
“ihh…Kakak bru ciuman aja udh tegang.”,katanya sambil meremas penisku.
“Ya..biasa…masih normal berarti. Dhea gag usah malu lagi ya…”,jawabku.
Dhea hanya mengangguk.
Lalu,kubaringkan Dhea diranjangnya dengan posisi terlentang. Aku mulai menciumi lehernya,lalu merambat kebawah dan berhenti disekitar payudaranya cukup lama. Kujilati puting dhea yang mulai menegang,dan sesekali kuhisap puting indah itu. Dhea hanya merintih pelan. Lalu,ciumanku merambat kebawah. Ketika aku akan jilmek,tiba2 Dhea menahanku.
“Jangan,Kak. Dhea malu. Blm pnh digituin. Mending punya kakak aja yg Dhea isep.”,katanya.
“Gak usah malu,Dhea. Enak koq rasanya. Dhea nikmatin aja ya…”,jawabku.
Jariku mulai membelai2 bibir vagina Dhea. Lalu,tanpa basa-basi,kusapu bibir vagina dhea dengan lidahku. Sambil sesekali kumasukkan lidahku menebus bibir vaginanya dan kugerakkan naik-turun. Dhea menggeliat smbil mendesah. Dia tampaknya keenakan sekali.
Lalu kujilati klitorisnya,dan itu membuat Dhea menggelinjang dan mendesah cukup keras.
“Agghhh….Kak…Mmmpphh…..”,desahnya saat klitorisnya kujilati.
Cukup lama,aku menjilati lubang kenikmatan Dhea yang sudah basah tsb,hingga akhirnya Dhea merintih cukup keras.
“Agghh…Kak…Dhea….keluarrr…..Agghhhhhhhhhh. …..mmpphhh….”,rintihnya.
Dhea mencapai orgasme pertamanya hanya melalui jilmek. Saat akan mencapai orgasme itulah,dhea tampak ikut mengeksplorasi klitorisnya,hingga….. Muncrratt….!!!!
Dhea ternyata bisa Squirting….!!! Gokil nie cwe…!!!
Muncratan itu menyeprot pipiku yang saat itu dekat dengan vagina Dhea. Saat Squirting itulah Dhea merintih dan mendesah tak karuan. Dia tampak sangat keenakan sekali….
Aku setengah kaget,ternyata Dhea bisa melakukan Squirt. Ini dia yg kusuka…pikirku…
Setelah orgasme sedikit mereda,Dhea berkata :
“Adduhh..Maaf,Kak. Dhea lupa bilang klo Dhea tiap kali keluar selalu kyk gt. Maaf…”,katanya sambil mencona melap pipiku dengan handuknya.
“Gpp koq. Kakak malah suka yg kyk gitu. Suka banget malah.”,jawabku.
“Kakak buka dnk pakaiannya semua,masa’ Dhea aja yg telanjang.”pintanya.
Akupun segera melucuti pakaianku hingga tanpa sisa alias telanjang. Tampak penisku sudah berdiri dengan tegaknya. Disaat aku dlm posisi berdiri setelah melepas CD ku saat itu disamping Dhea,tiba2 Dhea langsung menggenggam penisku dan dikocoknya.
“Punya kakak besar. Baru kali ini dhea bisa liat dan megang dr dekat.”,katanya.
“Ya..jangan cuma dipegang dn diliat donk. dirasain jg skalian”,jawabku.
Dhea langsung menjilat kepala penisku. Dan mulai mengulum bagian kepala penisku sambil tangan kanannya mengocok batang penisku perlahan.
Ohhh…..nikmat sekali bibir Dhea. Hangat dan lembut. Ternyata Dhea sudah bisa dibilang jago dalam BJ. Entah belajar drmana,aku tidak ambil pusing. Aku menikmati sekali hisapan Dhea terhadap penisku. Kulihat Dhea mulai menghisap penisku. Mengeluarkan-masukkan penisku kedalam mulutnya. Sambil
sesekali dikocoknya,dijilatinya,dan dihisapnya kembali.
setelah sekitar 5 menit Dhea menikmati penisku,kini saatnya utk exe…pikirku…
Ternyata Dhea memintaku terlentang. Rupanya Dhea ingin WOT. Akupun langsung terlentang diatas ranjang,dan Dhea mulai menaiki tubuhku. Tapi kali ini Dhea berposisi membelakangiku. Dimasukkannya penisku menembus bibir vaginanya,kudengar Dhea mendesah saat penisku mulai memasuki lubangnya. Saat sudah masuk semua,Dhea mulai bergoyang. Aky hanya bisa melihat pantat dhea saat itu. Pantat yang sangat indah. Putih,Besar,bulat dan berisi.,…kakaku dlm hati.
Aku menikmati goyangan Dhea yang semakin lama semakin cepat. Lalu dengan posisi penisku masih menancap,Dhea memutar tubuhnya berbalik menghadapku. Lalu dia mulai bergoyang. Kuraih payudaranya dan kumainkan putingnya.
“agghh…..kak….uughhhh…..aahhhh……”,rintih nya.
Dhea berposisi berjongkok,dan menggoyang penisku berputar. Enak sekali putaran itu….
Hingga bbrp menit kemudian,Dhea mempercepat goyangannya dan langsung mencabut vaginanya dr penisku.
CUURR…..CUURR……CRUUTT…. Kembali dhea melakukan squirting. Dia tampak mendesah. Guyuran cairan itu kali ini membasahi perutku. Lalu dimasukkannya lagi penisku kedalam vaginanya dan digoyangnya lagi.
Tak berapa lama,aku meminta Dhea untuk doggy. Ia pun menungging dan kutarik tubuhnya hingga dibibir ranjang. Sambil berdiri,kumasukkan perlahan penisku kedalam vaginanya. Setelah kubenamkan seluruh batang penisku,langsung aku bergerak maju-mundur.
“Ahhhh…..ahh…..terussss….kak……ohhh….”d esah Dhea tak karuan.
Aku terus menggoyang tubuh Dhea,hingga akhirnya 5 menit kemudia Dhea kembali merintih keras.
“Kaak….aku keluar…..ahhh……..ahhh……….”,segera kucabut penisku agar muncratan Dhea dapat kulihat,dan benar saja…Muncratan cairan dr vagina Dhea tampak membasah kasur dan sprei nya. Deras sekali muncratan itu.
Lalu segera kujilat vagina Dhea yang masih basah karena cairan tsb,dan Dhea menggeliat,merintih tak karuan.
“Ooouuhhhh…Kak…..mmmpphh……”,erangnya saat aku jilati vaginanya.
Lalu,kumasukkan lagi penisku,dan kudorong maju-mundur lagi. Bbrp menit kemudian,kusuruh Dhea terlentang. Diapun langsung terlentang dan membuka kedua pahanya. Kuciumi bibirnya yang seksi itu,sambil kumasukkan penisku kedalam vaginanya. Dhea mendesah pelan tapi kusumpal dengan lumatan bibir.
Lalu,kugerakkan pinggulku maju mundur. Kurasakan vagina Dhea sudah sangat basah.
“Aggh…teruuss…kak…Aghhh….uhh….”,rintihny a.
Aku mempercepat gerakanku,sambil kujilati puting payudaranya yang menegang.
tak berapa lama kemudian,Dhea tampaknya akan melakukan squirt lagi.
“Ahhh….kak….mau keluar…kak….ahhhhh…ahh…”,rintihnya.
Kucabut penisku,dan semburan cairan itu kembali menyemprot bagian perutku.
“aahh……..aagghh……….ooohh…….”,era ng Dhea.
Segera kumasukkan kembali penisku dan kugerakkan lagi,kali aku yang akan menyembur.
Aku berbisik ditelinga Dhea sambil terus memompa vaginanya.
“Kakak mau keluar… Boleh dikeluarin dmn..?”,tanyaku.
“Dhea…lebih..ohh…suka ..diwajah dan mulut…kak…”jawabnya sambil mendesah.
Segera kupercepat gerakanku,Dhea tampak menatap mataku sambil memasang wajah nakal,berharap aku akan segera keluar. Dan benar saja…tak lama kemudian saat aku akan klimaks,kucabut penisku dan kuarahkan kemulut Dhea. Dhea meraih penisku dan dikocoknya dengan cepat. Sambil sesekali dikulumnya sebentar dan dijilat kepala penisku. Tak lama kemudian……….
CRROOTT….CRROTTT….CRRROOOTTT….!!!
Muncratlah spermaku kearah wajah Dhea. Dhea tampak masih mengocok penisku.
“Ahh….ahh…..”,desahku.
Kulihat spermaku muncrat ke dahi dan pipi Dhea. Sebagian jg mengarah kedalam mulutnya yang terbuka. Lalu,dikulumnya batang penisku. Dan sesekali dijilatinya kepala penisku kemudian dikulumnya.
Ahhh….nikmat sekali………
Setelah pertarungan antar cairan itu selesai,dan setela kami mandi,kami berbaring bersebelahan diatas ranjang Dhea. Kupeluk tubuhnya,dan kami ngobrol sebentar. Bbrp jam kemudia,Dhea berbisik kepadaku dan mengajakku untuk “bertempur” kembali. Aku pun meladeninya. Kami “bergelut” sepanjang malam itu.
Total kami ML 4 kali dlm mlm itu hingga pagi. Dan total Dhea squirting,aku lupa betul….
( Habisnya berulang2 kali,boss…Susah dihitung…) hingga pagi menjelang,pukul 6 pagi,aku berpamitan pulang,karena bbrp menit sebelumnya sang kakak tlp akan plg jam 7 pagi. Jadi drpd aku bertemu mantan agi,mending aku pamitan pulang. Lagian gak enak juga ntr disangka gmn2 ma adiknya.. (padahal emang iya…)
“Aku pulang dulu ya. Ga enak ntr ma Febby.”,pamitku.
“Iya,Kak.Makasih.”,balasnya.
“Kakak yang terima kasih ma Dhea. Jgn lupa kasih2 kabar ya kalo dhea tkt sendirian lagi dirmh. Kakak slalu siap koq buat Dhea.”,balasku sambil mencium keningnya.
“Iya,Kak..Ati2 ya dijalan.”,katanya.
Akupun bergegas pulang. Sayangnya,bbrp lama kemudian aku dn Dhea hiang kontak krn aku telah pindah tugas. Tp masih bnyk kenangan bersama Dhea. Dan kenangan itu bnr2 indah dan tentu saja nikmat…

Kamis, 02 Juni 2016

Perubahan pacarku yang ku sayang

Cerita Dewasa Perubahan Pacarku – “Sayang, nanti malem aku mau nginep di kos rani ya” kata riska pacarku, sambil memelukku dari belakang.
“oh iya gapapa, kan besok kamu libur kan, aku juga mau ke lokasi KKN aku kok” jawabku singkat,,

Hari itu dia setelah pulang dari kampusnya mampir ke kosku karna kos dia memang masih sepi karna masih bangunan kos baru yang letaknya di dekat kampusnya yang memang tergolong bangunan baru, jadi masih sepi di situ karna mahasiswa kampusnya dari jurusan lain kebanyakan masih menempati gedung lamanya.

Seharian itu kami lalui berdua dengan menonton film, dengar musik dan bercerita tentang aktivitas kami masing-masing hari itu dikampus, Rani itu salah satu temen dia satu kampus tapi rani itu masih berkuliah di gedung lama, rani ini orangnya enerjik dan cerewet, bahkan tingkah lakunya juga mendekati cewe nakal dan penggoda, awalnya aku agak keberatan riska bertemen dengan rani karna aku khawatir dia bakal ikut-ikutan pergaulannya si rani ini.

Perubahan PacarkuRiska pacarku walaupun sudah tidak perawan tapi dia tetap menjaga tingkah lakunya yang sopan, riska ini orangnya cantik, kulit putih mulus karena memang dia ada keturunan chinesse dari neneknya dulu, drngan body dia yang tidak terlalu tinggi sekitar 165 cm (karna aku gak pernah ngukur tinggi dia) dan payudara yang menurut pengakuannya sih ukuran 36B, tapi aku juga gak pernah ngukur, pernah suatu kali aku coba liat BH dia tapi di BH dia gak tertera ukurannya.

Singkat cerita malemnya sekitar jam 7 dia pamit mau pulang ke kosnya dan dia juga pamit mau ketempat rani jam8. Aku juga Cuma mengiyakan aja sambil lalu, dia pulang dengan baju yang dipakai tadi saat datang kekampus, akupun melanjutkan tugas kampus yang masih belum dikerjakan dan juga mengechek bahan-bahan buat program KKN besok paginya.

Karna bosan aku pun ber BBM ria dengan pacarku, sampai sekitar jam10 dia gak lagi balas BBMku dengan alasan ngantuk dan mau tidur, akupun maklum dan melanjutkan tugasku.

Sekitar jam11aku liat ada BBM masuk, dari temenku Dani, dia bilang dia lihat pacarku masuk ke club malam bersama sekitar 4 orang lainnya, dia kebetulan lihat saat dia lagi nongkrong di indoma**t deket kosnya, dan kos dia memang dibelakang club malam itu, dia bersumpah gak mungkin salah lihat karena dia lihat responku agak gak percaya sama omongan dia, dia nyuruh aku cek sendiri kalo gak percaya.

Karna penasaran akupun langsung ganti baju dan pakai sepatu, kemudian ku kemudikan mobilku ke club malam itu, aku sempat melirik ke indoma**t tempat nongkrong temenku tadi, dia sudah gak ada disitu, sempat terpikir juga buat pulang lerumah, tapi aku urungkan karna aku pikir kalaupun dia bohong ya paling gak aku bisa refreshing dan siapa tau didalam ada temenku,,

Akupun membayar di loket, kemudian secara hati-hati aku masuk ke dalam sambil mengawasi dan mencari-cari keberadaan pacarku, suasana club malam saat itu cukup ramai karena malam itu adalah malam rabu gaul, jadi memang agak sulit buat cari pacarku apalagi kalau dia lagi melantai, aku lihat beberapa temenku memang ada disitu tapi aku Cuma sekedar say hai aja karena mereka juga membawa ladies masing-masing.

Setelah beberapa saat mencari akupun akhirnya menemukan pacarku di sebuah meja bersama 4 orang, yaitu rani dan 3 temannya, aku lihat pacarku duduk disamping kiri rani, kemudian disebelah kiri pacarku aku lihat temen rani yang memang aku agak kenal karna beberapa kali rani ke kosku bareng cowo tersebut, kalo gak salah namanya andi, sementara disebelah kanan rani duduk pacar rani, aku tau itu karna dari bbm pacarku aku lihat rani sering pasang DP berdua dengan cowo tersebut disertai kata-kata romantis, sementara disamping kiri andi aku liat ada seorang cowo dengan badan lumayan kurus yang Cuma duduk sambil memainkan gadgetnya.

Aku sebenarnya marah karna aku merasa ditipu sama pacarku, ingin sekali aku datangi dan aku seret pulang, tapi aku tau walaupun aku sayang sama dia tapi statusku sama dia masih sebatas pacar walaupun kedua orangtua kami sudah sama-sama saling kenal.

Akupun akhirnya mencari tempat yang strategis buat mengawasinya, pacarku saat itu sungguh terlihat sangat cantik karena memang dia pandai sekali berhias, apalagi dia malam ini menggunakan gaun kuning yang belahan dadanya agak rendah, walaupun masih tidak mengekspos payudaranya, tapi yang membuatku agak risih adalah bagian bawah gaun itu memang pendek sekitar satu jengkal diatas lutut, pacarku pernah memakai itu saat pergi ke acara ulang tahun temennya, itu pun dia masing menggunakan celana tipis yang mungkin namanya legging, karna aku memang gak tau yang begituan.
  Anakku, Pendamping Hidupku

Sejauh ini dalam pengawasanku memang tidak ada hal-hal aneh yang mereka lakuin, hanya sebatas ngobrol walau aku lihat rani beberapa kali berciuman dengan pacarnya.

Tapi detelah sekitar 40 menit pengawasan, aku lihat hal yang mengagetkan, yaitu si andi memberi dan setengah memaksa pacarku buat merokok, tapi pacarku dengan tegas menolak karna dia tidak suka rokok bahkan beberapa kali ngambek gara-gara asap rokokku, tapi setelah beberapa lama dipaksa akhirnya pacarku menyerah dan mencoba sebatang rokok, walaupun awalnya dia canggung dan batuk-batuk, tapi sepertinya si andi itu sangat perhatian dan telaten mengajari dia cara merokok, akhirnya malah terlihat pacarku menyalakan batang kedua rokoknya sambil juga membantu andi menyalakan rokoknya, mereka terlihat mengobrol berdua dengan wajah yang berdekatan sehingga beberapa centi lagi saja bibir mereka pasti saling bertemu.

Tapi kulihat si andi tidak berusaha untuk menciumnya, mereka tetap mengobrol sambil tangan andi mengelus elus rambutnya, kulihat rani dan pacarnya mulai berdiri menuju lantai dansa kemudian cowo yang disamping kiri andi juga berdiri kemudian berlalu, cowo itu sempat lewat di depanku dan kemudian terlihat seperti menuju pintu keluar, dia terlihat sangat mabuk.

Aku melihat mereka berdua tetap mengobrol, tapi kemudian andi menawarkan segelas minuman kepacarku, tapi pacarku dengan tegas menolak sambil bersikap seperti mau berdiri, tapi dengan cepat ditarik andi sehingga dia kembali duduk, aku lihat andi memasang mimik serius, sepertinya dia sedang meminta maaf kepacarku, beberapa saat kemudian aku lihat suasana mulai mencair kembali dan pacarku kembali menyalakan rokoknya, tapi kemudian aku lihat ekspresi wajah pacarku agak kaget, sedetik kemudian kulihat dia bisa menguasai perasaannya kemudian dia mulai mengangguk.

Ternyata merekan melakukan suit, kulihat andi dengan wajah kecewa mengeluarkan dompet kemudian menyerahkan uang 20ribu kepacarku, kemudian mereka terlihat bersuit kembali, aku lihat sekarang malah pacarku menutup wajahnya, sesaat kemudian andi menuangkan minuman ke gelas dan diberikan ke pacarku, kulihat dia dengan wajah kesal tetap meminumnya.

Permainan itu berlangsung beberapa saat dan kulihat andi menghabiskan beberapa uangnya untuk taruhan dengan pacarku dan pacarku juga mengabiskan beberapa gelas minuman, terlihat dia mulai sedikit mabuk, kemudian pacarku kembali terlonjak kaget saat dibisikan sesuatu, tapi kemudian dia mengangguk.

Mereka terlihat kembali melakukan suit, kali ini kulihat pacarku kembali malu dengan ekspresi menutup mukanya, tapi kemudian kedua tanganya disingkiran oleh si andi, tapi sejurus kemudian dia mendekati wajah andi, dan bagai tersengat listrik, aku sangat kaget, walaupun gak terlihat dari posisiku mengawasi mereka, tapi aku yakin mereka sedang berciuman dilihat dari gerakan kepalanya, dalam keadaan normal pasti pacarku tidak akan mau, karna ditempat itu banyak orang dan disamping mereka ada rani dan pacarnya yang memperhatikan mereka sambil tertawa.

Setelah mereka melepas ciumannya, kulihat mereka kembali bersuit, dan aku liat sepertinya pacarku kalah lagi, tapi tanpa membuang waktu andi langsung menyerang pacarku dengan ciuman ciiumannya, kulihat pacarku bersandar di sofa sambil mengimbangi ciuman si andi, tanpa ku duga ternyata andi mulai menurunkan kepalanya dan dia menciumi leher pacarku sambil tangannya mengelus elus pundak pacarku, dia terlihat sangat buas menciumi leher pacarku, aku lihat tangan pacarku menggenggam tangan rani, rani juga terlihat mengelus rambut pacarku sambil membisikan sesuatu, kulihat tangan andi yang tadi mengelus pundak pacarku dia turunkan dan tenggelam dibalik badannya, aku yakin tangan dia berada di payudara pacarku, karna kulihat pacarku menggigit bibir bawahnya, kulihat badan dia juga naik turun seperti orang sesak nafas.

Aku yang melihatnya pun merasakan perasaan yang campur aduk, antara horni, marah, kecewa, cemburu, karna gak tahan akupun akhirnya pergi ke toilet, kemudian aku beronani sampai ejakulasi di dalam toilet.

Setelah puas berejakulasi, akupun duduk di kloset sambil merenungi nasibku, ingin sekali aku hajar si andi itu, tapi gimanapun aku masih punya sedikit kewarasan dalam otaku, karna akan fatal kalau sampai aku hajar dia. Beberapa saat kemudian aku dengar seseorang berbicara dengan penjaga kebersihan toilet, seperti orang sedang melakukan transaksi sesuatu, kemudian aku dengar pintu toilet disamping dibuka, aku dengar dari suara sepatunya seperti suara high heels, akupun kembali tenggelam dalam pikiranku sampai aku dengar suara “mmphhh, mmmph” seperti orang berciuman, akupun penasaran.
  Berawal dari Tempat Fitness

Kemudian terdengar ucapan

“Tapi janji ya, Cuma lihat tetekku aja, gak lebih” suara cewek yang sangat aku kenal, yang gak lain pacarku, Aku sempat tertegun beberapa saat, sangat kaget.

Sampai kemudian terdengar suara seperti orang berciuman kembali

“mmphh ah, mmmphhh”

“Janji dulu dong ndi, kalo gak yaudah taruhan kita batal” ancam pacarku, yang kemudian dijawab andi

“Yaah, aku udah abis duit banyak ni masa Cuma dikasih lihat, kasih bonus dong elus atau jilat gitu tetekmu” Keluh andi.

“yaudah mau elus atau jilat?” tanya pacarku,

“kalau bisa dua-duanya dong, aku udah abis banyak duit ni, mana kiriman ortu masih lama, ayolah tolongin aku, penasaran banget ni sama rasanya” dari nada bicaranya terdengar dia seperti orang yang memelas.

“udah dong jangan diremes terus teteku, gimana bisa dibuka kalo diremes terus” protes pacarku.

Aku yang penasaran kemudian mencari cara untuk mengintipnya, dan entah anugerah atau musibah aku akhirnya menemukan sebuah ventilasi yang sepertinya sedang rusak dan hanya ditutup lakban, dengan menggunakan kunci mobil kemudian dengan hati-hati aku lubangi lakban itu, dan akhirnya berhasil, dan ternyata view disini sangat sempurna karna aku bisa lihat wajah dan body pacarku secara sempurna.

Kulihat dia sedang duduk di kloset dengan paha mulusnya, paha itu tertutup rapat karna saling dikatupkan, tapi kulihat roknya terlipat lumayan tinggi jadi kalau dia membuka pahanya sedikit sepertinya celana dalamnya akan terlihat. Dia gak lihat saat lakban itu aku lubangi karena kulihat dia sedang melihat kebawah, melihat tangan kekar sedang meremasi payudaranya dari luar gaunnya.

“Yaudah buka dong bajunya” kata andi,

“bukain dong” balas cewekku manja sambil menggoyangkan dadanya dan tersenyum.

“yaudah sini aku bukain, hehe”. Kulihat andi kembali mencium pacarku dengan ganas, kemudian dia menciumi leher pacarku dan kulihat tanganya berada dipunggung pacarku, terlihat dia sedang mencoba menurunkan resleting gaun cewekku, kemudian terbukalah gaunnya.

Pacarku gak pake BH karna bagian dada gaun dia memang dibuat tebal, kulihat cewekku menunduk karena malu. Kemudian aku lihat tangan andi menyentuh ujung putinngnya yang sebelah kanan, hal itu membuat pacarku mendongak sambil menggigit bibirnya, kulihat jari-jari andi mulai memelintir puting pacarku yang membuat dia semakin menggelinjang.

Kemudian kulihat kepala andi mendekati payudara kiri pacarku, itu membuat pacarku mendesah panjamg “uhhhhmmmmm” desahnya yang ditutupi dengan tangannya, andi kemudian mendongak kemudian tersenyum kearah pacarku yang kemudian kulihat dia membalas senyumnya. Sambil jarinya memainkan puting pacarku, andi bertanya

“enak gak ris?”,

”enggak enak ah, Cuma geli aja kok, udah puas kan?” jawab pacarku sambil menggigit bibirnya.

“enak aja udah puas, belum lah orang tetekmu montok gini kok, jujur dong enak gak?” kata andi sambil mengintensivkan serangan ke payudara pacarku,

“ahhh, iya enak ndi enak banget, belum pernah aku ngrasain gini” kulihat tangan andi satunya mengelus paha pacarku, dan pacarku malah membuka pahanya dan memperlihatkan celana dalam kuningnya, melihat itu si andi gak menyianyiakan kesempatan, sambil kembali memainkan payudara pacarku dengan mulutnya, tangannya mulai mengelus vagina pacarku dari luar, kulihat pacarku memejamkan matanya dan mendesah.

“memek kamu basah ris, horni ya? Hehe” kekeh andi,

“enggak, biasa aja Cuma lagi keputihan mungkin” jawab riska,

“ emang kalo keputihan tu gimana sih?” tanya andi,
Rekor Berhubungan Seks Dengan 919 Pria Dalam Satu Hari

“yee kepo, cek aja sendiri” jawab riska sambil terlihat malu,

“yaudah sini aku lihat” kata rudi sambil menarik turun celana dalam riska, dan riska sedikit mengangkat pinggulnya, sehingga sekarang celana dalamnya terlepas tapi masih tersangkut di betis kirinya,

“yaah pahanya kok malah ditutup sih, buka dong kan aku penasaran” protes andi melihat riska malah merapatkan pahanya,
  Seks Dengan Teman Kerja

“yaudah, tpi Cuma lihat ya jangan yang lain” kata riska sambil menggigit jarinya untuk menahan malu, pelan pelan dia membuka kedua pahanya, kemudian posisi duduknya agak diturunkan, lalu kedua kakinya dinaikan ke masing-masing sisi kloset.

Dengan begitu maka dapat terlihat secara utuh vaginanya, kulihat andi menjururkan kedua tangannya ke vagina riska, kemudian merekahkanya,

“ ahhhh ndi, kan katanya Cuma liat, kok disentuh gitu ahhh” protes pacarku,

“gimana bisa tau kalo gak dibuka, masih sempit banget memekmu, jarang dipake atau punya cowokmu yang kekecilan?”, kulihat pacarku tersentak mendengar kata andi yang menyebut kata ‘cowokmu’, tapi kemudian dia tersenyum dan menjawab

“enak aja, punya dia gede tau”,

Andi langsung menjilati vagina pacarku, yang membuatnya mendesah desah tidak terkontrol

“hmmmm, paling juga gedean punyaku kok” jawab andi sambil memainkan vagina riska dengan mulutnya,

“hhhh, ssssstt, enggak, punya dia besar kok”. Andi langsung menghentikan aktivitasnya, kemudian dia berdiri

“ayo taruhan lagi, gede mana punyaku atau punya cowokmu? Ini didompetku tinggal 100ribu, kalo punya cowokmu lebih besar, aku kasihin sekalian hapeku, tapi kalo punyaku lebih besar, kamu harus ikut aku pulangnya” tantang andi,

“emang gimana cara ngukurnya? Masa pake penggaris?” tanya pacarku,

“ya kamu yang ngukur lah, tinggal bandingin aja kok” jawab andi enteng,

“yaudah siapa takut, hehe”.

Andi langsung menurunkan celananya, kemudian terlihat penis dia yang berdiri sempurna,

Kulihat riska kaget sambil menutup mulutnya, tapi kulihat matanya seolah takjub, kulihat riska menjulurkan tangannya kemudian memegang penis andi, kulihat dia mengelus-elus penis andi,

“kalo Cuma dipegang gitu gimana bisa teliti ngukurnya?” sergah andi,

“emang gimana ngukurnya?” tanya riska tapi matanya tidak teralihkan dari penis andi,

“di emut dong kontolku, rasain seberapa besar”.

Tanpa berkata kulihat riska menurunkan kakinya dari kloset, kemudian memajukan kepalanya, dia cium ujung penis andi, kulihat dia mulai menjilati penis itu dan kemudian memasukkan kemulutnhya, kulihat riska memejamkan matanya dan terlihat sangat menikmatinya, andi sendiri kulihat dengan brutal meremas payudara riska.

Mereka terlihat sama-sama saling menikmati,beberapa saat kemudian aku lihat andi mengerang tanda dia akan klimaks, tahu akan andi akan segera klimaks, riska mengeluarkan penis dari mulutmya kemudian mengocoknya sambil di arahkan ke dadanya, muncratlah sperma itu membasahi payudara riska.

Setelah ejakulasinya mereda, andi mengecup bibir riska kemudian bertanya

“gedean mana? Jujur ya”,

“gedean ini ndi, duuh gemes banget deh” jawab riska

“yaudah, berarti kamu ikut aku malam ini ya” tagih andi,

“iya deh, tapi janji ya gak ada acara masukin itu ke sini” kata riska sambil memandang penis andi, kemudian riska hendak membetulkan celana dalamnya tapi keburu di cegah andi

“ehh tunggu, tadi aku janji sama yang jaga toilet mau ngasihin CD kamu ke dia, kalo enggak tar kita bakal di grebek katanya”,

“loh kok gitu? Duh yaudah deh nih” kata riska sambil memberikan celana dalamnya ke andi, saat andi membentangkan celana dalam itu terlihat ada noda disitu, menandakan tadi riska memang sangat basah.

“eh ndi, kamu liat itu gak? Perasaan tadi rapet kok jadi bolong gitu ya?” kata riska,

“ah dari kemarin kok udah berlubang, emang kenapa takut diintip? Kalo ada yang ngintip nih sekalian aku kasih liat memek yang nanti mau aku kontolin hahahahaha” kata andi sambil mendorong bahu riska sehingga dia membungkuk kemudian menarik rok riska keatas sehingga tepampanglah vagina riska dan anusnya.

“ihh apaan sih, gak ah pokoknya gak mau ml ya, cukup mainin tetek aja loh” protes riska, kemudian mereka berdua keluar toilet tersebut.

10 menit kemudian aku juga keluar ruangan itu, penjaga toilet cukup kaget begitu melihatku

“loh mas, daritadi didalem ya?” tanyanya,

“iya mas aku agak mabok jadi tadi tepar deh didalem, eh itu kok dipalang gitu mas lorongnya? Kalo ada yang mau ke toilet gimana?”tanyaku penasaran,

”oh ini abis di pel mas, jadi takut licin terus tar ada yang jatuh mending aku palang dulu mas” jawabnya,

aku Cuma tersenyum, batinku mengatakan gimana mungkin abis dipel kalo masih agak kotor gini lantainya, dasar mata duitan!

Senin, 30 Mei 2016

Cerita dewasa abg, tante lidya yang penuh nafsu

cerita dewasa bergambar
LIDYA adalah seorang tetangga ramah, dalam cerita seks ini Lidya digambarkan sebagai sosok ibu muda yang baik, sopan dan ramah, tapi siapa sangka nafsu besar yang dimiliki Lidya ternyata tertutup oleh keramahannya. Setelah sebelumnya cerita tentang istriku tukang selingkuh, berikut tentang perselingkuhan seorang ibu muda.
cerita sex tante lidyaCerita Sex: Tante Lidya Yang Ganas – Ist

Kejadian ini terjadi sekitar 1 bulan yang lalu tepatnya 1bln kurang 1hari. Waktu itu saya beserta 2 orang teman kantor sedang makan siang di sebuah restoran di bilangan Kemang. Ketika saya hendak membayar makanan, saya mengantri di belakang seorang wanita cantik yang sedang menggendong anak kecil. Karena agak lama, saya menegurnya. Ketika ia menengok ke arah saya, saya sangat kaget, ternyata ia adalah Lidya.

Nah,,, Lidya ini adalah istri tetangga saya di komplek saya.

“Eh,.. Mas Dani. Lagi ngapain Mas..?”   tanyanya lidya.
“Anu, saya sedang makan siang. Kamu ama siapa Mir..?   Andre ndak ikut..?”
“Enggak Mas, dia lagi ada tugas luar kota. Saya lagi beli makanan niii, sekalian buat nanti malam. Soalnya si Ati lagi pulang kampung juga. Ya udah, saya keluar aja bareng Vina (anaknya-pen).”
“Kamu bawa mobil..?”  tanya saya.
“Enggak tuh Mas, mobilnya dibawa Mas Andre ke Lampung.”
“Oooo, mau pulang bareng ngk nii..? Kebetulan saya juga mau langsung pulang, tadi habis tugas lapangan.”
“Ya sudah nggak apa-apa, kalau ngak ngerepotin mas.”

Singkat cerita, saya dan kedua teman saya langsung pulang ke rumah masing-masing. Sementara saya, Lidya dan Vina pulang bersama di mobil saya. Sesampainya di rumah Lidya yang hanya berjarak 4 rumah dari saya, Lidya mengajak mampir, tapi saya bilang mau pulang dulu, ganti baju dan menaruh mobil. Karena Jenny, istri saya, sedang pergi ke rumah orangtuanya, saya langsung saja pergi ke rumah Lidya dengan memakai celana pendek dan kaos.

Ternyata, rumah Lidya tertata cukup apik. Ketika saya masuk, si Lidya hanya memakai piyama mandi.

“Saya ganti baju dulu ya Mas, gerah nih,” katanya sambil tersenyum.
“Ooo.., iya, si Vina mana..?”  tanya saya sambil terpesona melihat kecantikan dan kemulusan body si Lidya.
“Anu Mas, dia langsung tidur pas sampai di rumah tadi, kasihan dia capek, saya ke kamar dulu ya Mas..!”
“Eh, iya, jangan lama-lama ya,” kata saya.

Ketika Lidya masuk ke dalam kamar, dia (entah sengaja atau tidak) tidak rapat menutup pintu kamarnya. Merasa ada kesempatan, saya mencoba mengintip. Memang lagi mujur, ternyata di lurusan celah pintu itu, ada kaca lemari riasnya. Wow, untuk ukuran wanita yang telah mempunyai anak berumur 3 tahun, si Lidya ini masih punya bentuk tubuh yang bagus dan indah. Dengan ukuran 34B dan selangkangan yang dicukur, dia langsung membuat “adik kecil” saya berontak dan bangun.

Dan yang menambah kaget saya, sebelum memakai daster yang hanya selutut, ia hanya memakai celana dalam jenis G-string dan tidak mengenakan BH. Sebelum ia berjalan ke luar kamar, saya langsung lari ke sofa dan pura-pura membaca koran.

“Eh, maaf ya Mas kelamaan.  ” kata Lidya sambil duduk setelah sepertinya berusaha untuk membetulkan letak tali celana dalamnya yang menyempil.
“Ndak apa-apa kok, saya juga lagi baca koran. Memangnya Andre berapa hari tugas luar kota..?”  tanya saya yang juga ‘sibuk’ membetulkan letak si ‘kecil’ yang salah orbit.

Sambil tersenyum penuh arti, Susi menjawab, “3 hari Mas, baru berangkat tadi pagi. Ngomong-ngomong saya juga sudah 2 hari ini nggak liat Mbak Jenny, kemana ya Mas..?” “Dia ke rumah orangtuanya. Seminggu. Bapaknya sakit.” jawab saya. “Wah, kesepian dong..?” tanya Lidya menggoda saya.

Merasa hal ini harus saya manfaatkan, saya jawab saja sekenanya,

“Iya nih, mana seminggu lagi, ndak ada yang nemenin. Kamu mau nemenin saya emangnya..?” “Wah tawaran yang menarik tuh..,” jawab Lidya sambil tersenyum lagi,

“Emangnya Mas mau saya temenin..?  Saya kan ada si Vina, nanti ganggu Mas lagi. Mas Dani kan belum punya anak, jadinya santai.”
“Ndak apa-apa, eh iya, saya mau tanya, kamu ini umur berapa sih?  Kok keliatannya masih muda ya..?” sambil menggeser posisi duduk saya supaya lebih dekat ke Lidya.
“Saya baru 27 kok Mas, saya married waktu 23THN, pas baru lulus kuliah. Saya diajak married Mas Andre itu pas dia sudah bekerja 3 tahun. Gitu Mas, memang kenapa sih..?”
“Ndak, saya kok penasaran ya. Kamu sudah punya anak umur 3 tahun, tapi kok badan kamu masih bagus banget, kayak anak umur 20-an gitu.” kata saya.
“Yah, saya berusaha jaga badan aja Mas. Biar laki-laki yang ngeliat saya pada ngiler,” katanya sambil tersenyum. “Wah, kamu ini bisa saja, tapi memang iya sih ya, saya kok juga jadi mau ngiler nih.”
“Nah kan, mulai macem-macem ya, nanti saya jewer lho..!”
“Kalo saya macem-macem beneran, emangnya kamu mau jewer apa saya..?” tanya saya sambil terus melakukan penetrasi dari sayap kanan Lidya.

Merasa saya melakukan pendekatan, Lidya kok ya mengerti. Sambil menghadap ke wajah saya, dia bilang,

“Wah, kalo beneran, saya mau jewer ‘burungnya’-nya Mas Dani, biar putus sekalian.”
“Memangnya kamu berani..?” tanya saya,
“Dan lagi saya juga bisa menbales,”
“Saya berani lho Mas..!” sambil beneran memegang ‘burung’ saya yang memang sudah minta dipegang,
“Terus Mas Dani menbalesnya gimana..?”
“Nanti saya remes-remes lho toketmu..!” jawab saya sambil beneran juga melakukan serangan pada bagian dada.

Karena merasa masing-masing sudah memegang ‘barang’, kami tidak bicara banyak lagi. Saya langsung mengulum bibir Lidya yang memang lembut sekali dan basah serta penuh gairah. Dan tampaknya, Lidya yang sudah setengah jalan, langsung memasukkan tangannya ke dalam celana saya, tepat memegang ‘burung’ saya yang maha besar itu (kata istri saya sih).

“Mas Dani, kon**lnya gede banget.” kata Lidya sambil terengah-engah.
“Sudah, nikmati aja. Kalo mau diisep juga boleh..!” kata saya.

Dan tanpa banyak bicara, Lidya langsung membuka 2 pertahanan bawah saya. Dengan seenaknya ia melempar celana pendek dan celana dalam saya, dan langsung menghisap batang kemaluan saya. Ternyata, hisapannya top banget. Tanpa tanggung-tanggung, setengah penis saya yang 18 cm itu dimasukkan semuanya. Dalam hati saya berpikir,

“Maruk juga nih perempuan..!” Setelah hampir 5 menit, Lidya saya suruh berdiri di depan saya sambil saya lucuti pakaiannya.

Tanpa di komando, Lidya melepas celana dalamnya yang mini itu, dan menjejalkan kemaluannya yang tanpa bulu ke mulut saya. Ya sudah, namanya juga dikasih, langsung saja saya ciumi dan saya jilat-jilat. “Mas, geli Mas,” kata Lidya sambil terus menggoyang-goyangkan pantatnya. “Tadi ngasih, sekarang komentar..!” kata saya sambil memasukkan dua jari tangan saya ke dalam vaginanya yang (ya ampun) peret banget, kayak kemaluan perawan.

Masih dalam posisi duduk, saya membimbing pantat dan vagina Lidya ke arah batang kemaluan saya yang makin lama makin keras. Perlahan-lahan, Lidya memasukkan kejantanan saya ke dalam vaginanya yang mulai agak-agak basah.

“Pelan-pelan ya Mir..! Nanti memekmu sobek,” kata saya sambil tersenyum.

Lidya malah menjawab saya dengan serangan yang benar-benar membuat saya kaget. Dengan tiba-tiba dia langsung menekan batang kejantanan saya dan mulai bergoyang-goyang.

Gerakannya yang halus dan lembut saya imbangi dengan tusukan-tusukan tajam menyakitkan yang hanya dapat dijawab Lidya dengan erangan dan desahan. Setelah posisi duduk, Lidya mengajak untuk berposisi Dog Style. Lidya langsung nungging di lantai di atas karpet. Sambil membuka jalan masuk untuk kemaluan saya di vaginanya, Lidya berkata,

“Mas jangan di lubang pantat ya, di memek aja..!” Seperti anak kecil yang penurut, saya langsung menghujamkan batang kejantanan saya ke dalam liang senggama Lidya yang sudah mulai agak terbiasa dengan ukuran kemaluan saya.

Gerakan pantat Lidya yang maju mundur, benar-benar hebat.

Pertandingan antar jenis kelamin itu, mulai menghebat tatkala Lidya ‘jebol’ untuk yang pertama kali.

“Mas, aku basah..,” katanya dengan hampir tidak memperlambat goyangannya.

Mendengar hal itu, saya malah langsung masuk ke gigi 4, cepat banget, sampai-sampai dengkul saya terasa mau copot. Kemaluan Lidya yang basah dan lengket itu, membuat si ‘Vladimir’ tambah kencang larinya.

“Mir, aku mau keluar, di dalam apa di luar nih buangnya..?” tanya saya.

Eh Lidya malah menjawab,

“Di dalam aja Mas, kayaknya aku juga mau keluar lagi, barengin ya..?” Sekitar 3 menit kemudian, saya sudah benar-benar mau keluar, dan sepertinya Lidya juga.

Sambil memberi aba-aba, saya bilang,

“Mir, sudah waktunya nih, keluarin bareng ya, 1 2 3..!” Saya memuntahkan air mani saya ke dalam liang vagina Lidya yang pada saat bersamaan juga mengeluarkan cairan kenikmatannya.

Setelah itu saya mengeluarkan batang kejantanan saya dan menyuruh Lidya menghisap dan menjilatinya sekali lagi. Si Lidya menurut saja, sambil ngos-ngosan, Lidya menjilati penis saya. Ketika Lidya sedang sibuk dengan batang kejantanan saya, Vina bangun tidur dan langsung menghampiri kami sambil bertanya,

“Mami lagi ngapain..? Kok Om Dani digigit..?” Lidya yang tampaknya tidak kaget, malah menyuruh Vina mendekat dan berkata,
“Vina, Mami nggak gigit Om Dani. Mami lagi makan ‘permen kojek’-nya Om Dani, rasanya enak banget deh, asin-asin..” “Mami, emangnya permennya enak..? Vina boleh nggak ikut makan..?” tanya Vina.

Sambil mengocok-ngocok penis saya, Lidya berkata,

“Vina nggak boleh, nanti diomelin sama Om Dani, mendingan Vina duduk di bangku ya, ngeliat Mami sama Om Dani main dokter-dokteran.” Saya yang dari tadi diam saja, mulai angkat bicara,
“Iya, Vina nonton aja ya, tapi jangan bilang-bilang ke Papi Vina, soalnya kasian Mami nanti. Ini Mami kan lagi sakit, jadinya Om kasih permen terus disuntik.” Sambil terus memegang penis saya yang mulai kembali mengeras, Lidya berkata pada Vina,
“Nanti kalo’ Vina nggak bilang ke papi, Vina Mami beliin baju baru lagi deh, ya? Tuh liat, suntikannya Om Dani mulai keras. Vina diam aja ya, Mami mau disuntik dulu nih..!” Merasa ada tantangan lagi, saya langsung mencium Dani dengan lembut di bibirnya yang masih beraroma sperma, sambil meremas buah dadanya yang kembali mengeras.

Lidya langsung melakukan gerakan berputar dan langsung telentang sambil tertawa dan berteriak tertahan,

“Babak kedua dimulai, teng..!” Sementara Vina hanya diam melihat maminya dan saya ‘acak-acak’, walaupun terkadang dia membantu mengelap keringat maminya dan saya.

Itulah pengalaman saya dan Lidya yang masih berlanjut untuk hari-hari berikutnya. Kadang-kadang di rumah saya, dan tidak jarang pula di rumahnya. Kami melakukan berbagai macam gaya, dan di segala ruangan dan kondisi. Pernah kami melakukan di kamar mandi, masih dengan Vina yang ikut nimbrung ‘nonton’ pertandingan saya vs maminya. Dan Vina juga diam dan tidak bicara apa-apa ketika papinya pulang dari Lampung.

Hal itu malah makin mempermudah saya dan Lidya yang masih sering bersenggama di rumah saya ketika saya pulang kantor, dan ketika istri saya belum pulang dari rumah orangtuanya. Dan saya akan masih terus akan menceritakan pengalaman saya dengan Lidya. Dan nanti akan saya ceritakan pengalaman saya dengan adik Lidya, Rere.

Rabu, 25 Mei 2016

Keperjakaanku Untuk Keperawananmu



Perkenalkan aku Deni (Nama Samaran) Sebut saja begitu. Aku saat ini berumur 19tahun. kejadian ini terjadi sekitar aku berumur 17tahun. Lisya saat itu baru berumur 16tahun. Lisya sekolah di salah satu sekolah swasta di bekasi dan dia adalah salah satu bintang kelas dan dia bisa dibilang anak mami. Kecantikannya menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya. Bisa dibilang Lisya adalah PRIMADONA-nya sekolah itu? Aku pertama kali mengenal Lisya pada saat aku sedang bermain biliard di salah satu mall di jakarta utara (klp.Gading mall). Waktu itu aku ingin berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu- malu, soalnya cewek yang satu ini benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya. Lisya seorang cewek chinese, kulit putih, tinggi 161cm dan ukuran dada 34A bisa dibilang lumayan untuk ukuran remaja yang baru berumur 16 tahun. Aku akhirnya berkenalan dengan Lisya walau aku malu-malu setengah mati, takut ditolak eh gak tahunya aku berhasil berkenalan dengannya! "Hai... boleh kenalan ga cewe", sapaku dengan sedikit percaya diri. "Siapa yahhh?", jawab Lisya. "Saya deni? Boleh kenalan ga, kamu siapa?" "Boleh kok emank siapa yang ngelarang... Aku Lisya." "Sekolah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi." "Ada deh", Katanya sedikit manja. Akhirnya kami ngobrol panjang dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya. Malamnya aku mencoba menelepon Lisya dan pada saat itu Lisya mengangkat teleponku. "Halo ini Lisya ya", sapaku. "Iya..ni sapa ya", Lisya menjawab. "Ini aku deni yang tadi siang berkenalan dengan kamu Sya", kataku. "Oh... iya?? ada apa den?" "Engga aku cuma pingin ngobrol aja Sya... Ganggu ga?" "Engga ganggu kok den... biasa aja sama Lisya yah." Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia. "Lisya udah punya pacar?", tanyaku. "Belum Den... dulu Lisya punya pacar tapi Lisya udah putus", jawabnya. "Lho putus gara-gara apa sya?" "udah bosen aja", jawab Lisya polos. "Lisya besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?", pintaku. "Boleh kok Den... mau ketemuan dimana?" "Di MKG aja sya mau??", tanyaku. "Boleh jam 3 sore yah pas Lisya pulang sekolah", jawabnya. "Ok... selamat malam Sya", jawabku sebelum menutup pembicaraan. Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di MKG... Lisya berdandan sexy sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda... Ingin sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka... tidak tahu caranya bagaimana ML...

Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan... Tak terasa pada saat mau mengantarkan Lisya pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku. Aku bertanya pada Lisya, "Mau es krim ga say?", aku memanggil dia dengan sapaan "say", eh ternyata dia juga balik meresponseku dengan perkataan "mau donk say". Cuaca saat itu mendukung sekali... cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil. Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Lisya bertanya, "Ngapain kita ke parkiran say?" "Gak apa-apa kok say... aku cape aja", aku mulai memandangi buah dada Lisya yang pada saat itu menggoda sekali... ingin sekali aku menjilati puting susunya itu... Lisya melihatku dan ia berkata "Ikhhh.. Deni nakal liat-lihat perabotan Lisya... bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar", ucapnya manja. Aku hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya... aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Lisya menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah aku untuk menciummnya. Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Lisya membalas ciumanku dengan ganasnya. Lisya bertanya kepadaku, "Deni udah pernah ML belum?" "Belum", jawabku. "Lisya juga masih perawan Den... Lisya ga tau bagaimana caranya ML." Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Lisya, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya. Lisya malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya. Aku membuka branya yang warna hitam itu... WOW dada Lisya yang berukuran 34A langsung aku kulum dan Lisya berteriak kecil, "Aaachh... geli Den! Jangan cuma satu doank donk say... sebelahnya juga donk say", aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya. Lisya yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun juga membuka celananya dan kami berdua pun dalam keadaan telanjang bulat di dalam mobil. Pada saat itu tmpt parkir sedang mendukung: tidak ada satu orang pun yang melihat kami. "Kulum kontolku donk say", pintaku. "Lisya ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Den", jawabnya. "Aku juga blm pernah melakukannya Say... jadi kita sama kan", kataku. "Iya saya coba deh", jawabnya. Lisya mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku yang berukuran 15cm. Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, "emh..ehm..ehm..", tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tanganku... Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginannya. "Ouchh... nikmat bangat say,terusssss....achh..achh ", Lisya mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan. "Aahhhh... achhhhhh Den akuuu keluarrrr...achhh?!", keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas. Lisya tak mau kalah. Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Lisya mengemut kontolku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan... aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah memeknya yang merah dan menggoda itu. "Aku masukin ya say?", tanyaku. "Iya say tapi pelan-pelan yah... Lisya masih perawan." Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kontolku ke liang vaginanya saking rapatnya. Lisya berteriak, "Ahhh... sakiiittt Den!". Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan- pelan. Lisya yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang sangat nikmat itu... "Ahhhh... sakittt Den", aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundur. Lisya berteriak, "Ahhhhhhhh", aku mengeluarkan kontolku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku. "Saay lanjut ga? Nih... aku belum apa-apa tau", tanyaku... "Iya say lanjut aja... Lisya siap kok", jawab Lisya. Lampu hijau nih... aku mulai memasukan kontolku ke memek Lisya lagi... Lisya sangat menikmati tusukan kontolku ke liang vaginannya. "Say...liss..ya kee...luarrr", dan pada saat itu cairan putih itu keluar. Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri kontolku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding memek Lisya. Kontolku masih berada di dalam memek Lisya. "Kamu belum keluar Say?", tanya Lisya. "Belum Say", jawabku. Aku meneruskan tusukan ke memek Lisya dan Lisya terus mengerang... suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu. "Aachh... achhh....achhhhh.achhhhhh..de...niiii km heee..batt sayyy...", dan tiba2 Lisya mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang kedua kalinya. "Kamu belaum keluar-keluar juga Say. Cepat keluarin donk Say, udah malam", pintanya. "Ok say", jawabku. Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Lisya dengan sangat cepat. "Acchh... achhh... achhhh... achhh", Lisya mendesah menikmati setiap tusukan kontolku yang belaum pernah dia rasakan sebelumnya. Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Lisya. "Sayyy... aku mau keluar nihhhhh", ucapku. "Keluarin di luar ya say jangan didalem", pinta Lisya. Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Lisya yang lumayan besar itu. "Ccroott... crootttt...", aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya. "Thanks ya Say... kejadian ini ga bakalan aku lupain", kata Lisya. "Sama-sama say... aku juga ga akan melupakan kejadian ini." Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali. Dan saatnya mengantarkan Lisya pulang kami sempat berciuman pada saat aku mengantar dia sampai depan rumahnya. Aku dan Lisya tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja. Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Lisya setiap akhir weekend diisi dengan ML. Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Lisya... meskipun aku sekarang sudah menetap di Malang dan aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Lisya telah memberikan pelajaran yang sgt berarti kepadaku.

Selasa, 24 Mei 2016

Foto bugil cewek smp baru lulus





Cerita dewasa bergambar

Senin, 23 Mei 2016

Ngentotin perawan anak jalanan

Hari-Hari terus berganti,dan tahun demi tahun sudah aku lalui. sudah 3 tahun aku hidup dan mencari nafkah dijalanan yang keras ini. selain menjadi pengamen,kini aku dan nurul sudah mendapatkan “sidejob” yaitu menjadi boneka birahi usman,sang tukang air keliling itu. ia,si usman. dia menjadi sangat ketagihan dengan badan-badan kecil kami ini. servis mulut dan tangan kami pun,dijadikan hiburan tersendiri bagi dia. kami sering dibawa oleh dia ketempat tempat sepi untuk dicabuli disitu. dan tentu saja dengan iming iming akan dikasih sejumlah uang. usman seakan tidak bosan dengan servis kami ini. dan kami pun,sudah jadi sangat terbiasa dengan kontoy dan peju dari usman.
 cerita dewasa perawan anak jalanan
badan kami pun lambat laun berubah,aku merasakan ada perubahan yang signifikan dipayudaraku. aku merasa payudaraku sudah sangat membesar dari ukuran normalnya sebelum sering diremas remas oleh usman,dan begitu juga dengan nurul. malahan kalau nurul bukan hanya teteknya saja,tapi pantatnya juga terlihat berubah menjadi lebih besar dan bulat. tahun ini kami berusia 15 tahun. dan karena perubahan ini juga,kami sadar bahwa mata-mata nakal lelaki sudah mulai sadar,kami bukan anak kecil lagi dan sudah siap untuk dinikmati.

pada siang itu,aku sedang mengamen sendirian,tidak ditemani oleh nurul yang pada siang itu sedang malas untuk pentas. karena pada siang itu aku pentas sendirian,aku jadi malas lama-lama. biasanya kami mengamen sampai larut malam. tapi pada hari itu aku hanya mengamen sampai jam 4 sore saja. karena hari itu hari sabtu,jadi kemacetan dijakarta wilayah itu sedikit berkurang. akhirnya aku memutuskan untuk kembali ketempat penampungan kami yang jaraknya tidak begitu jauh dari situ. ketika aku sudah mulai masuk gedung kosong itu. banyak anak2 jalanan yang sedang ngaso atau sekedar bercengkarama disana. tpai aku tidak menemukan sahabatku,nurul. “kemana nurul ya?” pikirku dalam hati. akhirnya aku melepas lelah ditempat dimana aku dan nurul sering tidur dimalam hari,dan menyimpan gitar kecilku.

setelah energiku kembali,aku mulai mencari nurul yang tumben-tumbenan tidak ada disini,padahal biasanya kalau dia tidak ikut pentas,pasti hanya tidur disini dan gak pergi kemana mana lagi. aku mengitari gedung kosong yang kami jadikan tempat penampungan kami itu. tapi nurul tetap tidak ada. akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke tempat penampungan dan kembali beritirahat. jam 7 malam,akhirnya nurul kembali. nurul sedikit pendiam dan tampak aneh dimukanya.

“kamu dari mana rul?” tanyaku kepada nurul ketika dia baru kembali.
“dari jalan-jalan.” jawab nurul singkat,tanpa ada menoleh sedikit kearahku.

ya sudah aku pikir,nurul sedang males cerita dan lelah kali ya sepulang jalan-jalan..dan aku pun akhirnya memutuskan untuk tidur,setelah membersihakn gitarku, hingga pada tengah malam itu,badanku digoncang-goncang oleh orang disebelahku,dengan sedikit setengah sadar,aku bangun dan melihat siapa orang yang berani mengganggu tidurku yang
sedang nyenyak ini. dan ternyata adalah nurul

“ehh,kamu rul.. kenapa sii?”tanyaku kenurul sambil menggaruk leherku yang tidak gatal. dan juga dengan keadaan setengah sadar.

“kamu ngantuk ya?? aku mau cerita deh” jawab nurul penuh harap

“nggak kok,aku baru tidur gitu-gitu aja belom lelap banget” jawabku bohong,karna takut membuat sahabatku ini kecewa.

“aku udah gak perawan ri” ngomong nurul langsung tanpa basa basi sedikittttpun.

“haa kok bisa???” tanyaku kaget kepada dia. dan akhirnya dia bercerita kenapa kejadian itu sampai terjadi dan nurul pun bercerita kepadku malam itu. dan dalam hariku “kasihan sekali sahabtku ini”

ketika siang itu ia ingin mencari makan di sebuah warteg yang ada diujung jalan,tiba-tiba ada sebuah mobil yang berisi 3 bapak-bapak berusia sekitar 40an,berseragam P*S coklat-coklat,turun dan menghampiri nurul yang sedang berjalan sendirian itu untuk menanyakan arah jalan. karena memang nurul tau jalan itu,nurul pun menjelaskan arahnya,karena memang arah jalannya sedikit membingungkan akhirnya nurul diajak untuk naik kemobil nya dan menunjukan jalannya. gadis polos 15 tahun ini pun masuk kemobil itu. mobil berjenis jeep berwarna hitam ini,melaju ketempat yang ditanyakan tadi. ditengah perjalanan dia dikasih biskuit oleh bapak P*S yang duduk dibelakang,sedangkan ke 2 temannya yang duduk didepan sibuk melihat jalanan.

“Nih Dek Biskuit dimakan” tawar bapak-bapak itu kepada nurul.
“yaudah akhirnya karna emang gw laper,gw ambil aja tuh biskuitnya” lanjut nurul menceritakan ceritanya. akhirnya nurul mengambil sebuah biskuit dari bungkus itu. dan bapak bapak itu menawarkan aku air minuman soda. karena memang nurul seret habis makan biskuit yang sudah dikasih tadi,akhirnya nurul pun meminumnya kata dia.

Setelah 15 menit,akhirnya nurul pun merasa ada yang aneh dari badannya. payudara nurul serasa ada yang meremas remas,dan berasa panas dibagian situ. dan vaginya serasa banjir dan terus berkedut kedut. dia bercerita kepadaku ketika dia melihat kearah bapak yang ada disebelahnya,bapak-bapak itu senyum-senyum penuh arti,sambil meledek nurul “kenapaa kamu sange yaaaa anak kecil??? ” tanya meledek om om itu kepada nurul yang makin lama perasaan nya semakin kacau.

“ia omm,om kasih aku apaan sii?” tanya nurul kepada om om itu..
“Cialis sama viagra udah aku campurin keminuman kamu yang tadi anak maniss.. sange kan kamu jadinyaa,aahahhaaha..” jawab om om itu menyebalkan kata nurul. dan juga nurul bercerita kalau om om yang dibelakang itu ngasih kode ke 2 temennya yang ada didepan.
“broo,daripada lamaa nyari rumah tuh pecun,mending garap yang ada dulu aja nih. udah sange nih anak”

“ahh jangan omm,saya masih kecil,jangan dipakee om,masih perawan saya ommm” nurul memelas. namun kata nurul,bukannya jawaban yang dia dapat malah grepek an di tetenya oleh om om yang disebelahnya itu. ke 2 tangan om om itu langsung saja menyergap 2 bongkahan tetek milik nurul yang masih ada dibalik bajunya.

“tetek ku abis riiii di kenyotin dan diremes sama tu orang,kurang ajar. tapi anehnya aku bukannya nolak ya,malah gelendot manja seakan aku nikmatin kerjaan tu orang,apa itu pengaruh efek obat yg dia kasih ya” lanjut nurul. aku hanya diam dan mendengarkan cerita dia.

“tuhhhh brooo,tetenyaa masih segerr brooo” om yang sedang mengerjai nurul sudah membuka dan menaikan BH nurul keatas sehingga memperlihatkan tete nya.

“ooo iaa broo,ya udah coyy cari tempat sepi aja terus kita garap gantian ni anak,anak gembel ini,kaga ada yang peduli juga”

” ya udah akhirnya mereka pergi cari tempat sepii,muter muter aja.dan selama dijalanan itu. tuh om om yang dibelakang udah nete sama ngobel gw mulu. gw sange,gw kocokin juga deh kontoy nya yang lebih gede drpd punya usman ri” cerita nurul dan nurul bercerita kahirnya mereka sampai di parkiran paling atas di sebuah gedung. dan ke 2 om om yang ada didepan tadi pindah kekursi tengah bergabung dengan om om yang tadi sudah colong start..akhirnya ke 3 om om membuka celana mereka masing masing dan antri untuk nurul oral. nurul pun mengoral mereka bergantian.

“aghhh enak banget sepongan lo masih kecil juga” ricau salah satu dari mereka. karena posisi nurul pada saat mengoral adalah menungging, maka tete nurul bergantungan dengan bebas,dan hal ini tidak disia-siakan oleh mereka semua. tete nurul diperas dan ditarik tarik putng nya seperti sapai yang sedang perah susunya. malahan ada satu om om yang sengaja kebawah nurul dan menyusu langsung ke nurull

“anjinggg brooo enak banget tuhhh netek gitu” kata salah satu om om itu.
“yoiii broo tetek anak abg,umur lo berapa heh? ” tanya om om yang sedang menyusu ke dia.
dan nurul pun menjawab “15 tahun om”

“15 tahun?? gileee body sama sepongan lo ga ada 15 tahun 15 tahunnya,ude sering lo ya?”
“belom pernah om” jawab nurul bohong sambil tetep nyepong.

akhirnya nurul dikangkangkangin oleh om yang pertama. pantat nurul dikeluarkan dari mobil dan setengah badannya tetep berada dimobil, “jangan dimasukin om,sakitt” rengek nurul, namun om yang pertama tidak peduli,dengan sedikit memaksa karena memang susah masuknya ke memey nurul. akhirnya jebol juga memey nurul. air mata keluar dari sudut mata nurul sambil bercerita.

“ahhhhh,,ahhh ahhhhh,oouchhh,hhhmmmppphhhffff” desah nurul sore itu
dan om yang pertama giat dan semangat menggenjot memek anak 15 tahun yang bulu jembutnya aja masih dikit banget “anjingggg,enakk banget memek anak 15 tahun,makan nih kontol gw. fuck you little cunt,fuck this big dick little whore” racau om om yang sedang semangat menggempur memek nurul dari belakang. dan akhirnya om om pertama itu mengoper nurul ke temennya yang duduk didalem, nurul didudukan mengahadap kedepan oleh dia.

“sebentar ya omm memek aku perihh bangett nihh,aku masih lemesss” rengek nurul. ” gak ada cerita,buruan,udah gak sabar gw ngerasain memek lo nih yang gemuk. dan akhirnya nurul pun berpacu lagi di kontoy om yang ke 2 ini.

“pook pook pokk pokkk pokk,ceplakk ceplakkk ceplakk ceplakk” bunyi pantat nurul yang beradu ke paha om yang ke 2 ini. 15 menit nurul beraksi akhirnya muncrat juga peju ni om om di pantat nurul. dan tanpa nunggu beristirahat om om yg ke 3 yang udah sangat sange melihat ke 2 temannya nunggangin anak kecil ini,langsung menarik nurul keluar dari mobil.

“gilaa riii memek gw berasa robek riii. merekaa jahattt bangett rii. gw ga dikasih istirahat sedikitpunn” cerita nurul

“tapi enak gak??” tanyaku penasaran
“enakk.rasanya lebih mantap daripada cuma dikobel sama

dan nurul pun melanjutkan ceritanya,kali ini ia diterlentangkan dia atas kap mobil oleh om ke 3 itu

“aduhh panass om disinii” “nihh pake ini aja buat alas” nurul diberikan baju daleman nurul untuk meredam panas kap mesin. dan setelah nurul sudah mengangkang di atas kap mesin,om ke 3 ini membersihkan memek nurul dengan tisu basah terlebih dahulu,darah bercampur mani terceplak di tisu basah.

“aaaaahhhhh perihhhhhh” ketika alkohol dari tisu basah menyentuh memey nurul. Setelah bersih om ke 3 ini menjilati dan mengucek ngucek memey anak 15 tahunnn ini dan nurul menjambak jambak rambut om ke 3. dan om yg pertama pun bergabung dengan menghisap dan memberi tanda merah disekitaran tetek nurul.. akhirnya om ke 3 ini memasukan rudalnya ke memey anak 15 tahun

“pppttt” memey nurul kentu ketika dimasuki oleh kontoy om yang ke 3 ini

“ceplokkkk plokkk plokkk plokkk” “agghh aghh aghhha aghhh aghhh aghhh,,ahhh ommm omm ahh aahhh ahhh ahh” desah nurul yang sedang digenjot dengan cepat dan kasar oleh om 3 itu. om yang pertama tidak tinggal diam,dia terus menggesek gesek klitoris nurul dengan jarinya. dan nurul pun orgasme untuk kesekian kalinya. setelah puas ngewe memey nurull,nurul disuruh jongkok dan ke 2 om om ini mengocok batang kemaluan mereka sampai keluar..

“ughhhhh gokil nih anak,gw sampe gemeteran gini dengkul gw ahahahaha” percakapan ke dua om om ini

“coyy buruan bersih-bersih terus pake baju,kita cabut terus,ude mau jam setengah 3 nii.. balik kekantor kita”"

dan ke dua om om itu buru buru masuk kemobil bersama dengan nurul juga. namun jahatnya,nurul hanya disampaikan didepan gedung itu, memang sih nurul diselipkan uang 150 ribu sama mereka. namun kejadiann ini membuat nurul sakit dan sedih,karena tidak kepikaran oleh nurul akan kehilangan keperawannannya dengan cara seperti ini.

Nurul pun nangis denganku sepanjang malam sambil bercerita. aku hanya berusaha mendengarkan dan memahami keadaan nya tersebut.. dan aku berfikir,kalau aku gimana ya akan kehilangan keperawananku?? mudah mudah han gak sesadis dia dehh...dan aku pun memejamkan mataku, belum sampai sejam aku menutup mata,ada sebuah tangan yang membekap mulutku.

Cerita dewasa keponakan yang kurang ajak kepada tante

Blog dewasa 2016 berisi cerita semi, cerita sange, cerita horny, cerita dewasa, cerita sex 2016, cerita ngentot, cerita bergambar sex, cerita tante bispak, cerita janda binal, dan foto sex terhot | Cerita Sex Terpanas Sedikit Kurang Ajar Sama Tante – Di Jakarta akhirnya aku bisa menyelesaikan progam studiku , dan aku mempunyai pengalam teptnya terjadi sebulan kemarin, saat itu aku sedng maen ke rumah om ku yang berada di Bogor, om aku masih muda dengan suami yang cantik dan 2 orang anak yang masih kecil kecil, saat aku menginap di rumah om ku, aku mendengar pertengakaran antara om dan tante, pemyebabnya tak lain adalah penyakit om saya yang kumat lagi yaitu maen ke diskotik bersama teman temannya.
Cerita Dewasa Terpanas 2016 Sedikit Kurang Ajar Sama Tante


Cerita Sex Terpanas Sedikit Kurang Ajar Sama Tante Cerita Sex Terpanas Sedikit Kurang Ajar Sama Tante
Cerita Sex Terpanas Sedikit Kurang Ajar Sama Tante

Hal tersebut sangat menyakitkan tante saya, karena di sana om saya akan mabuk-mabukan dan terkadang pulangnya bisa pada hari Minggu malam. Entahlah apa yang dilakukan di sana bersama teman-temannya. Dan pada saat itu hanya aku bertiga saja di rumah: saya, Om Pram dan Tante Sis.

“Brak..” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om saya dengan marah-marah berjalan keluar kamar.

Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, “Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku.” Dalam hatiku berkata,

“Wah ribut lagi.” Om Pram langsung berjalan keluar rumah, menstarter mobil Timornya dan pergi entah ke mana.

Di dalam kamar, aku mendengar Tante Sis menangis. Aku mau masuk ke dalam tapi takut kena damprat olehnya (kesalahan Om Pram dilimpahkan kepadaku). Tapi aku jadi penasaran juga. Takut nanti terjadi apa-apa terhadap Tante Sis. Bacaan sex menarik: Cerita Sex IGO Terbaru Erangan Menggairahkan

Maksudku akibat kecewa sama Om Pram dia langsung bunuh diri.

Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan gelas yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia dan dengan pelan.

Aku bertanya, “Kenapa Tan? Om kambuh lagi?”

Dia tidak menjawab, hanya diam saja dan sesekali terdengar isak tangisnya. Cukup lama aku berdiri di belakangnya. Pada waktu itu aku hanya memandangnya dari belakang, dan kulihat ternyata Tante Sis mengenakan baju tidur yang cukup menggiurkan.

Pada saat itu aku belum berpikiran macam-macam. Aku hanya berkesimpulan mungkin Tante Sis mengajak Om Pram, berdua saja di rumah, karena anak-anak mereka sedang pergi menginap di rumah adik Tante Sis.

Dan mungkin juga Tante Sis mengajak Om bercinta (karena baju yang dikenakan cukup menggiurkan, daster tipis, dengan warna pink dan panjang sekitar 15 cm di atas lutut). Tetapi Om Pram tidak mau, dia lebih mementingkan teman-temannya dari pada Tante Sis. Bacaan sex sedarah 2016

Tiba-tiba Tante Sis berkata, “To, Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya ke Stardust di Jakarta, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi.”

Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Aku lumayan kaget juga menyaksikan tubuh tanteku itu.

Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadi Tante Sis menanyakan sesuatu, aku langsung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).

“Tante masih cantik kok, dan Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan!”

“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana.”

Aku jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya dan berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok.” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).

“Tapi Tante denger dia punya pacar di Jakarta, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella.”

“Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, dan lagian Tante masih tetap cantik kok.”

Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan karena aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.

Tiba-tiba tanganku yang memegang pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri dari duduknya, “To, saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar sama Tante, sekarang Tante harap kamu keluar dari kamar tante sekarang juga!” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.

Cukup kaget juga aku mendengar itu, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil berjalan aku berpikir, aku benar-benar terangsang dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.

Setelah sampai di depan pintu aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi dan di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup pintu kamar dari dalam dan menguncinya, lalu langsung berbalik menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang aku perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.

“Mau apa kamu To?” tanyanya dengan gugup bercampur kaget.

“Tante mungkin sekarang Om sedang bersenang-senang bersama pacar barunya, lebih baik kita juga bersenang-senang di sini, saya akan memuaskan Tante”.

Dengan nafsu kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, tetapi karena postur tubuhku lebih besar (tinggiku 182 cm dan beratku 75 kg, sedangkan Tante Sis memiliki tinggi tubuh sekitar 165 cm dan berat kurang lebih 50 kg) aku dapat mendorongnya ke ranjang, lalu menindihnya.

“Lepasin Tante, Dito,” suara keluar dari mulutnya tapi aku sudah tidak peduli dengan rontaannya. Dasternya kusingkap ke atas. Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, dan dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku.

Dengan bernafsu aku langsung menghisap putingnya, tubuh tanteku masih meronta-ronta, dengan tidak sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan nafsu kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, cukup harum tubuh tanteku.

Akibat rontaannya aku mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, tapi pelan-pelan aku dapat membuka baju dan celanaku. Sambil membuka baju dan celanaku itu, dengan bergantian tanganku mengusap bukit kemaluannya yang menurutku mulai basah (mungkin Tante Sis sudah mulai terangsang walaupun masih berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).

Dengan tidak sabar aku langsung berusaha membenamkan kejantananku ke liang kewanitaannya. “To, jangan To, aku Tantemu tolong lepasin To, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah tidak peduli lagi rengekannya. Ketika lubang senggamanya kurasa sudah pas dengan dibantu cairan yang keluar dari liang kewanitaannya aku langsung menghujamkan senjataku.

“Auuhhh, sakit To, aduh.. Tante minta ampun… tolong To jangan.. lepasin Tante To..” Ketika mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah di dalam, “Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah masuk ke dalam, saya akan berusaha membuat Tante menikmatinya, tolong Tante sekali ini saja, biarkan saya menyelesaikannya,” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. Dan tidak berkata apa-apa.

Dengan pelan dan pasti aku mulai memompa kemaluanku naik turun, dan Tante Sis sudah tidak meronta lagi. Dia hanya diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang keluar. Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih cantik dan tetap mengairahkan kok, saya sayang Tante, bila Om sudah tidak sayang lagi, biar Dito yang menyayangi Tante.” Tante Sis hanya diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama dengan goyanganku.

Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah dan kakinya menyilang di atas pinggulku dan menekan kuat-kuat (mungkin dia sudah orgasme), dan tidak lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku di dalam liang senggamanya. Setelah pemerkosaan itu kami hanya diam saja.

Tidak berkata apa, hanya diam. Aku sendiri harus ngapain. Tanteku kembali menitikkan air matanya. Dan aku pamit kepadanya, untuk keluar kamarnya, aku terus merenung, mengapa bisa begini.

Itulah kisahku. Sejak kejadian itu hubunganku dengan tanteku menjadi renggang. Aku bingung dengan apa yang harus kulakukan. Sudah sebulan aku tidak lagi ke Bogor, karena ada perasaan malu. Tetapi Tante Sis tidak menceritakan kepada siapapun kejadian ini, dan kadang jika malam aku tidur, selalu terbayang kejadian waktu itu.

Ingin rasanya aku melakukan kembali tetapi aku takut. Maaf aku tidak menceritakannya secara vulgar, karena ini terjadi begitu saja. Itulah Kisah Ngentot Terpanas Sedikit Kurang Ajar Sama Tante, Baca juga cerita sex paling yahud: Cerita Sex IGO Terhot Aku Langsung Menindihnya – Cerita sex terlengkap, cerita dewasa terhot, cerita mesum terbagus, cerita ngentot ternikmat, cerita sex terpopuler 2016, cerita ngentot terbaru.





Cerita Sex / Cerita Dewasa / Cerita Ngentot / Cerita Panas / Cerita Bokep / Cerita Porno / Cerita Kentu / Cerita Mesum / Cerita Seks Terbaru 2016 / Cerita Bergambar Bugil

Selingkuh dengan adik ipar sendiri

cerita dewasa bergambar
Cerita sex selingkuh dengan adik ipar
Aku terbangun saat merasakan ada tangan yang menggerayangiku. Aku melihat Dimas berjongkok di samping tempat tidur ku dengan sebelah tangan disusupkan ke bawah baju tidur ku yg tipis dan sebelahnya lagi hilang dalam celana boxernya. Terkejut bukan main, kutepiskan tangannya. Di sampingku, tampak suamiku tidur membelakangi aku. Setengah berbisik aku marah pada Dimas.


"Jangan gila, Dim. Kalo ketahuan abangmu, aku bisa jadi janda beneran"
Tapi yang kulihat Dimas hanya senyum² saja, malah sekarang tangannya mulai meraba² pahaku.

Aku memang 'selingkuh' dengan adik iparku. Tapi hanya sebatas pada permainan seks. Aku tak pernah punya perasaan padanya. Tapi aku tidak bisa menolak tongkat ajaib dibalik boxernya. Nikmatnya lain dari kepunyaan suamiku. Mungkin bagi sebagian sobat mania cerita dewasa nafsu birahi, sudah membaca bagaimana pertama kali aku 'selingkuh' dengan adik iparku.

Biasanya aku bercinta dengan Dimas saat Hermawan , suamiku, tidak ada. Tapi kali ini Dimas benar² gila. Tengah malam begini dia masuk ke kamarku dan menggerayangi aku yang sedang tidur di samping suamiku. Aku juga heran bagaimana Dimas bisa masuk karena biasanya aku selalu mengunci pintu kamar saat akan tidur. Ini kulakukan karna aku malas berpakaian setelah bercinta dengan Hermawan dan Hermawan pun tahu  sifatku. Dia selalu membiarkanku tidur telanjang. Malam ini, setelah adu mulut dengan suamiku, acara bercinta pun terkorbankan. Masalah sepele akhirnya membuatnya tidur membelakangiku. Aku yang merasa tidak bersalah jg tak mau kalah. Aku tidak akan minta maaf.

Entah berapa lama aku tidur sampai aku terbangun saat Dimas menggerayangi tubuhku. Sedikit memaksa, aku menariknya keluar dari kamar. Aku meninggalkannya di luar kamar dan berbalik masuk tanpa suara. Takut Hermawan terbangun. Pintu kamar kukunci dan aku mengeceknya sampai ² kali, kemudian aku kembali berbaring di samping Hermawan. Mencoba U/ tidur lagi ternyata tidak gampang. Rasanya sentuhan tangan Dimas tak mau lepas dari pikiranku. Jelas² membuatku horny, apalagi kalau membayangkan sesuatu dibalik boxer ketatnya itu. Ahh.. Aku terangsang. Tapi aku gengsi kalau harus minta ke Hermawan . Nekat karna sudah terangsang, pelan² sekali aku bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarku. Lalu aku masuk ke kamar Dimas yang letaknya persis di sebelah kamarku. Dimas tersenyum nakal padaku.

"Akhirnya............"
Sengaja digantung kata²nya.
"Kok nekat gitu sih tadi? Gimana caranya Dim masuk? Perasaan tadi aku mengunci pintu kamar kok."
"Ada deh.."
"Jawab dulu."
"Oh.. Jadi Yuniar kesini cuman buat tanya² toh? Kirain buat ini.." sambil mengelus² penisnya.
Jujur saja, aku lebih memilih untuk tidak perlu tahu alasannya mengapa masuk ke kamarku daripada harus kehilangan momen bercinta dengan Dimas. Toh, Hermawan jg tidak tahu Dimas masuk ke kamar kami.

"Kok bengong sih?"
Memang aku belum sempat menjawab apa². Aku naik ke tempat tidur Dimas dan mengelus Kontol nya yang sudah tegak dan keras.
"Memang untuk ini, tapi kalo bonus jawaban dari pertanyaanku tadi, lebih bagus lagi."
Dimas tertawa lumayan keras. Tanpa pikir panjang aku bungkam mulutnya dengan bibirku. Bisa gawat kalo Hermawan bangun. Dimas memang kurang jago bermain lidah, tapi kekurangannya itu tertutupi dengan pusaka miliknya yang lebih besar dan panjang dari kepunyaan Hermawan . Sambil berciuman tangan Dimas sudah menyusup ke balik baju tidurku. Payudara ku diremas² dengan penuh nafsu. Aku juga beraksi, tanganku langsung masuk ke celana boxernya dan menggenggam Kontol nya yang besar dan hangat. Pelan² aku mengocoknya. Tiba² Dimas melepas ciumannya. Aku pikir dia akan mempelorotkan boxernya dan menyuruhku meng-oralnya. Tapi ternyata aku salah.

"Yuk, pindah ke kamarmu. Hermawan pasti udah nunggu"
Aku terrbengong. Masi dalam keadaan bingung, Dimas menarik tanganku keluar dari kamarnya dan masuk ke kamarku. Dan benar, Hermawan sudah bangun dan duduk di tepi ranjang. Aku speechless. Dimas mengunci pintu kamar dan membimbingku ke tempat tidur, sementara Hermawan hanya melihat. Tidak ada sorot marah atau kecewa dari matanya. Ini yang membuatku semakin bingung. Aku hanya bisa menurut, ditarik bahkan saat Dimas membaringkan aku di tempat tidur. Lalu Dimas melepas baju tidurku dengan tenang. Aku melihat ke arah Hermawan , tapi Hermawan masi tenang² saja. Aku bisa gila dibuat keadaan ini. Nampaknya Hermawan memang sudah tahu kalo aku dan Dimas sudah pernah bercinta. Pikiranku masi melayang² saat Dimas memainkan lidahnya di Memek ku. Terkejut dan berusaha bangkit, ternyata Hermawan  buka suara.

"Yuniar tiduran aja."
Hah? Tak salah dengar? Hermawan menyuruhku tiduran dan membiarkan lidah Dimas menjilati Memek ku. Lalu Hermawan yang membaringkan aku karena aku tidak bergerak sama sekali saat Hermawan menyuruhku tiduran.
"Lanjutkan kerjaanmu, Dim" kata Hermawan.

Lalu Hermawan mencium bibirku. Sementara bibir di pangkal pahaku dijilat dan dihisap² oleh Dimas. Ternyata abang beradik ini mengerjaiku. Rasa penasaranku hilang ditelan kenikmatan yang aku rasakan. Hermawan melepas ciumannya dan membiarkan mendesah². Dimas masi menjilati Memek ku yang makin basah. Air liurnya bercampur dengan cairan pelumasku. Kini Hermawan duduk di tepi ranjang memperhatikan aku dan Dimas.

Aku yang sudah terangsang hebat menggesek²kan jariku ke ujung toket gede ku yang keras. Dimas berdiri dan melepas boxernya. Nampak Kontol nya yang panjang dan besar berdiri tegak. Pelan² Dimas memasukkan Kontol nya ke Memek ku. Aku merasakan sensasi kenikmatan baru. Rasa aneh tapi enak sekali saat Dimas mendorong masuk Kontol nya disaksikan oleh Hermawan suamiku.

Dimas mulai bekerja, mengoyang pantatnya maju mundur. Kontolnya menggaruk² dinding Memek ku. Hanya ada satu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan ini : Nikmat!!!! Aku mulai berani beraksi. Menggoyangkan pinggulku seirama goyangan Dimas. Tak lama Dimas mencabut Kontol nya, dan berganti ke posisi Doggy Style. Posisi ini yang paling disukai Dimas. Aku menikmati setiap goyangan Dimas. Diam² aku melirik Hermawan . Hermawan ternyata juga terangsang. Kontol nya dikeluarkan dari celananya dan dikocok. Tusukan Kontol Dimas makin kuat makin liar. Aku juga hampir mencapai orgasme. Dimas makin menggila, menggoyang Kontol nya makin cepat. Pahanya dan pantatku yang beradu juga menimbulkan bunyi.  Aku orgasme menerima rangsangan begitu nikamat dari Kontol Dimas, sementara Dimas masi berusaha mencapai kenikmatannya. Hermawan juga mengocok makin cepat melihat acara live yang disuguhkan aku dan adiknya. Tiba² Dimas mencabut Kontol nya dan menembakkan spermanya ke punggungku. Setelah isi Kontol nya dikeluarkan semua, aku berbalik dan mengulum Kontol nya. Membersihkan sisa² sperma di ujung kepala Kontol nya. Tiba² Hermawan memelukku dari belakang.

"Giliranku, sayang"
Lalu aku berbaring dan membuka kakiku lebar² utk jalan masuk Kontol Hermawan . Dimas sekarang sudah memakai kembali boxernya dan mendekatiku. Bersamaan dengan masuknya Kontol Hermawan ke Memek ku, Dimas mendaratkan bibirnya ke toket ku. Aku digenjot suamiku dan payudaraku disedot adik iparku. Aku hanya bisa mendesah nikmat. Hermawan yang sedari dari sudah mengocok Kontol nya tidak butuh waktu yang lam utk mencapai titik nikmatnya. Hermawan menyemprotkan spermanya ke dalam Memek ku lalu mencabut Kontol nya dan lanjut meng-oralku karna dia tahu aku belum sempar orgasme dengannya. Hermawan memang lebih lihai memainkan lidahnya dibandingkan Dimas. Hermawan menjilat² dan menyedot² Memek ku sampai akhirnya aku orgasme. Kelelahan digarap abang beradik ini aku tertidur pulas tak berapa lama setelah permainan panas ini usai.

Keesokan paginya aku baru mendapat jawaban dari rasa penasaranku. Ternyata Hermawan yang meminta Dimas memberiku kenikmatan. Hermawan yang membuka pintu utk Dimas dan ternyata saat dinas beberapa waktu yang lalu, saat pertama kali aku bercinta dengan Dimas, itu juga atas permintaan Hermawan . Hermawan tahu aku tipe hypersex dan takkan tahan ditinggal tanpa sex. Maka Hermawan 'menugaskan' Dimas utk menggantikan posisinya saat dia dinas keluar kota.