Warung Bebas

Senin, 08 Februari 2016

Cerita dewasa ngentot dengan cindy yang aduhai




Malam itu aku duduk sendirian di salah satu cafe ternama di kotaku, tiba-tiba ada seorang cewek cantik melirik kearahku. Aku Yang kala itu sedang galau tidak begitu memperhatikannya, tapi sebaliknya dia terus memandangiku. Bahkan dengan tatapan yang begitu tajam, ketika aku membalas tatapannya diapun menghampiriku dan aku hanya bisa terdiam.
Saat itu juga dia memperkenalkan dirinya, dia bernama Nindy saat ini masih kuliah di salah satu kampus yang sama dengan Vika pacarku. Tapi aku tidak bilang kalau aku ada pacar yang kuliah di kampus yang sama dengannya. Akupun memperkenalkan diriku, dia manggut-manggut begitu tahu namaku Jordan dan aku bilang kalau aku sudah bekerja di perusahaan swasta.
Aku melihat Nindy anaknya supel, dia begitu pandai membawa suasana menjadi lebih berwarna. Rasa galau hilang untuk sementara dengan melihat dan mendengarkan candaan darinya, bahkan aku sempat memberikan nomorku ketika kami berpisah. Pertemuan selama kurang lebih 2 jam itu memberikan kesan mendalam padaku, masih dapat aku lihat punggung Nindy ketika dia pergi dari tempat itu.
Beberapa hari setelah itu aku menjadi lebih pendiam lagi, mengikuti tingkah Vika yang terus saja membuatku galau bagaimana tidak. Kalau dia mau mengadakan pesta pertunangan dengan gaya modern, padahal pesta pernikahan kami rencananya masih lama. Akupun tidak kuat juga menghadapi permintaaanya itu, walau sering Vika meminta sesuatu yang tidak dapat aku penuhi.
Tapi kali ini dia sungguh keterlaluan. Dia tahu kalau aku hanya staf biasa di kantor, dengan gaji pas-pasan dapat membeli rumah minimalis dengan angsuran itu sudah cukup. Tapi bagi Vika itu masih belum cukup, hari itu ibuku menelpon menanyakan kabar pesta pertunanganku. Membuatku semakin pusing saja, akhirnya aku hanya bisa pergi keluar mencari suasana segar.
Sore itu aku memilih pergi ke salah satu pantai di kotaku, sampai disana aku berjalan menyusuri bibir pantai. Tiba-tiba kembali aku dikejutkan oleh seseorang yang memanggilku sambil melambaikan tangaanya, dari tempatku aku memperhatikan dia tapi masih saja aku tidak dapat mengenalnya tapi begitu dia mendekat akhirnya aku tahu dia Nindy bersama seorang temannya.
Dia mengajakku gabung dengannya, seperti biasa kalau bersama Nindy suasana beku jadi langsung mencair. Kembali aku dapat melupakan kegalauan hatiku tapi begitu Nindy pamit mau pergi aku merasa kembali dalam kesunyian, sepertinya Nindy tahu akan hatiku, tidak berapa lama kemudian dia kembali padaku. Dengan duduk di sebelahku dia terdiam tapi menatap tajam padakku.
Akhirnya aku yang memulai duluan untuk mengobrol ” Kenapa balik lagi…?” Tanyaku padanya namun dia tetap tidak menjawab tapi tangannya sudah memegang kedua tanganku “Kamu butuh teman bukan, makanya aku kembali untuk menemani kamu… kamu mau kan kita jadi sahabat… ” Aku menerima uluran tangan Nindy di tambah dia tersenyum manis padaku.
Kamipun mengobrol lama di tempat itu. Setelah lumayan lama, akupun mengajak Nindy untuk pergi dari tempat itu. Dan rumahku menjadi tempat tujuanku tapi Nindy menolak bahkan dia yang menawarkanku untuk singgah kerumahnya, tanpa pikir panjang akupun pergi kerumahnya. Sesampainya di sana ternyata Nindy hidup seorang diri di sini, dan rumah ini merupakan rumah kontrakannya.
Rumah dengan gaya minimalis itu membuatku betah berada di sana, tidak lama kemudian Nindy datang dengan segelas minuman. Kami ngobrol santai di ruang tengahnya itu, menjelang pkl 7 malam Nindy mengajakku untuk makan malam, tapi sebelumnya dia bilang kalau hendak masak dulu. Akupun mengiyakannya, sementara aku menunggu di ruang tengah Nindy berada di dapurnya.
Karena merasa nggak ada temannya akhirnya aku masuk kedalam dapur Nindy yang berada tepat di samping ruang tengah ” Sudah sana… kamu nunggu aja… ” Kata Nindy padaku, sementara aku tidak mau mendengarkan kata-katanya. Dengan mengambil celemek akupun mengambil peralatan dapur yang di pakai saat itu, dan Nindy melanjutkan masaknya.
Kemudian belum lama aku berada di sana, tiba-tiba aku memberanikan diri memeluknya dari belakang. Mungkin karena terbawa suasana malam itu yang sepi di dalam rumah Nindy, diapun hanya diam dan menerima pelukanku bahkan dia semakin kebelakang memberikan tubuhnya untuk aku pegang dan akhirnya akupun semakin berani dengan mencium pipi Nindy dari samping seperti dalam cerita sex.
Sedangkan tubuhku tetap memeluknya dari belakang, Nindy mendesah tatkala aku pegang teteknya dari belakang apalagi ketika tanganku meremasnya. Bagai sulit bernafas Nindy mendesah panjang ” OOouugghhh…. ooouugghhh… ja… ngan… disini…. Jordan… aaaagghhh… aaaagghhh… uuuggghh…. ” Mendengarnya akupun melangkahkan kakiku sambil terus memeluk tubuh Nindy dari belakang.
Seakan memberitahu ke arah mana aku harus membawanya, Nindy melangkah dalam pelukanku. Sampai di salah satu kamarnya akupun kembali menciumnya sambil terus melumat bibirnya. Dan aku membuka pakaiannya satu persatu hingga dia sudah telanjang bulat dalam hitungan menit, dengan bibirku kutelusuri lekuk tubuh Nindy sedangkan dia begitu menikmatinya.
Aku cium lehernya turun ke teteknya, di sana aku mainkan lidahku sambil terus memnilin putingnya. Lama juga aku mengulum puting itu bahkan Nindy sampai mendesah-desah ” Oouugghhh… jangan… di situ… Jor.. dan… aku nggak kuat…. aaaagghhh… ” Kemudian dia merebahkan tubuhnya sendiri sambil menggapaikan tangannya padaku, layaknya pemain dalam cerita sex sungguh matanya sudah di penuhi oleh nafsu.
Dengan perlahan aku masukkan kontolku, tapi begitu menemukan jalannya akupun menggoyang tubuh Nindy dengan kerasnya. Sampai-sampai aku melihat toketnya ikut bergoyang mengimbangi goyangan tubuhnya. Kemudian aku pegang toket tersebut sambil meremasnya hingga berkali-kali pula Nindy mengerang. Dia mengelus dan menarik dadaku dengan begitu kasarnya.
Ketika aku sudah merasa kalau tidak dapat menahan getaran dalam tubuhku akhirnya aku mempercepat goyanganku. Begitu Nindy mendesah bahkan menjerit kembali aku melumat bibirnya saat itu juga dia terdiam karena aku melumat dengan dahsyatnya. Nindy menggigit bibirku tapi aku tidak merasakan sakit sedikitpun yang ada malah gairah yang semakin memuncak.
Akupun mengangkat paha Nindy dan memasukkan kontolku dari arah belakang. sambil menuntunnya dengan tanganku akhirnya dapat masuk juga kontolku seketika aku bergerak maju mundur dari sampingnya. Nindy melihat ke arahku ” OOuuwww… oouuwww… ooouuuwww…. aaaagghh…. aaagghhh…. ” Sambil memegang tanganku dengan begitu kerasnya dia menarik-nariknya.
Sedangkan aku masih terus bergoyang dan sesekali memutar kontolku dalam liang senggamanya. ” Nggak..kuat… Jor.. dan… ooouuuaaagghh… oouugghhh… aaaggghhh…. ” Terus Nindy mengeluarkan desahan yang membuatku semakin mempercepat gerakanku. Karena lewat samping dan dalam posisi seperti itu akhirnya aku merasa kalau memeknya serasa begitu sempit.
Bagai akhir dalam cerita sex akhirnya aku kembali membalikkan tubuh Nindy seperti semula,diapun melebarkan pahanya saat itulah aku hujamkan kontolku masuk terus dalam liang senggamanya. Kini memek Nindy sudah terdengar ada yang basah, aku yakin dia sudah mencapai organsme berkali-kali. Kini dia mengimbangi permainanku dengan memutar pantatnya di bawah tubuhku.
Dengan menggoyang secara keras dan semakin cepat akhirnya tumpah sudah spermaku, yang begitu kental dan begitu nikmat saat keluar dari dalam kontolku. Aku dekap tubuh Nindy dan aku cium dia beberapa kali. Nindy tersenyum dan terus membalas sentuhan tanganku yang saat itu masih meraba-raba tubuh bugilnya. Kamipun tertidur di rumah Nindy malam itu.

Sabtu, 06 Februari 2016

Cerita Panas Desahan Mantanku



Kali ini aku menjalin hubungan dengan Aida gadis cantik dari kota yang sama denganku. Sedangkan Nilam, pacarku sebelum Aida masih saja sering menghubungi aku, walau sering juga aku tidak mengangkatnya. Karena aku benar-benar kecewa dengan sikapnya padaku, hampir satu tahun aku menjalin hubungan dengannya dan akupun sudah serius dengan hubungan ini, tapi dengan mudahnya Nilam memutuskan aku.

Awalnya aku tidak mengetahui alasannya. Namaku Fauzan umurku 27 tahun dan sudah bekerja di perusahaan swasta, selama satu tahun aku menjalin hubungan dengan Nilam gadis yang beda kota denganku, meskipun begitu aku sering menemuinya jika ada waktu. Bahkan terkadang setiap weekend aku pergi ke rumahnya, dan bukan hanya itu saja sudah banyak waktu yang aku korbankan untuknya.

Begitupun hal seperti cerita dewasa yang sudah sering kami lakukan.  Tapi karena Nilam yang berubah sikapnya bahkan dia rela memutuskan aku karena dia memutuskan akan menikah. Dengan orang yang telah di pilih orang tuanya. Tapi belum juga terjadi pernikahan , rencana itu gagal karena ternyata calon suami Nilam bukan seorang pengusaha sukses tapi seorang penipu.

Hari ini aku menunggu Aida di depan kantornya, karena dia bekerja di perusahaan yang berbeda denganku. Di cafe itu aku dapat melihat kalau Aida keluar dari kantornya. Dari balik kaca aku melihantnya setelah setengah jam aku menunggu, kulihat Aida bergegas masuk kedalam cafe tersebut. Dia tersenyum padaku dan berkata ” Lama nunggunya …maaf ya…” Kata Aida padaku.

Akupun menjawab ” Kok telat katanya pulang agak siangan ..” Dia memegang taganku dan berkata ” Tadi ada rapat kilat sayang…” Kamipun langsung menyantap makanan yang kami pesan, begitu manis dan baik Aida ini. Walau belum genap dua bulan hubunganku, tapi aku tahu kalau dia gadis baik-baik. Karena selama berhubungan denganku saja dia tidak pernah mau di ajak melakukan cerita dewasa.

Paling kami hanya berciuman mesra. Walaupun seorang laki-laki yang pernah melakukan hal itu tapi aku dapat menahannya selama ini, mungkin karena aku tidak lagi mengukur hubungan serius dari cara seseorang pernah melakuakan cerita dewasa. Tapi belum lagi menginjak 3 bulan hubunganku, akhirnya ada sesuatu yang tidak aku duga sebelumnya.

Aku menyelingkuhi Aida, gadis cantik yang selama ini setia dan begitu perhatiannya padaku. Apa mungkin karena dengannya aku tidak pernah melakukan cerita dewasa, hingga aku dengan gampangnya melakukan perselingkuhan itu. Cerita itu bermula ketika minggu lalu, aku mendapat telpon dari Nilam, sebenarnya aku sudah tidak pernah mengangkatnya tapi hari itu.

Aku mengangkat telpon dari Nilam, dan dia ingin bertemu denganku karena dia ada di kota ini. Dengan mengendarai mobilku, sepulang dari rumah Aida aku bilang kalau aku ada keperluan, dan tidak lama di rumahnya. Dengan senyum yang biasa menghiasi wajahnya Aida mengantarku sampai di depan rumahnya. Padahal waktu itu aku terus ke tempat janjian dengan Nilam, mantanku.

Seperti yang sudah di tentukan kami bertemu di sebuah cafe, ketika aku sampai aku sudah dapat melihat Nilam duduk sendirian di cafe itu. Langsung saja aku mengahmpiri dan berkata ” Sudah lama nunggunya… ” Diapun menjawab singkat ” Baru saja… ” Katanya sambil menunduk, mungkin dia tidak berani memandang wajahku. Di sana aku melihat wajah Nilam yang semakin kurus saja.

Mungkin karena rasa simpatiku itu, aku menurut saja ketika dia bilang dia mau ke rumahku. Sebenarnya aku sudah mempunyai sebuah rumah minimalis yang aku hasilkan sendiri dari hasil pekerjaanku. Dan Nilam memang sudah mengetahui hal itu, kamipun sampai di rumahku. Di sana aku langsung masuk dalam kamar untuk berganti baju, sedangkan nilam masih berada di ruang tamu.

Di saat aku keluar terlihat Nilam melihat ke arahku. ” Maaf..Fauzan ..aku telah membuatmu kecewa..” Katanya dengan muka sedihnya ” Sudahlah Nil..aku benar-benar melupakan hal itu kok…” Tapi dengan tiba-tiba Nilam memeluk tubuhku, dengan eratnya dia dekap tubuhku. Saat itu juga aku membalas pelukannya dan tangankupun membelai rambutnya seperti kami masih pacaran dulu.

Dengan muka sedihnya Nilam menengadah dan menatapku deangan tatapan yang sulit aku gambarkan. Namun yang pasti saat itu kami langsung berciuman, kami saling melumat bibir kami masing-masing. Malah lidah Nilam menjulur bermain di dalam mulutku. Dengan begitu lihainya karena sudah biasa aku dengannya melakukan hal ini, Nilam membuka bajuku tapi masih dengan bibir di kulum.

Saat itulah aku sudah tidak lagi memakai baju. Dengan pelan tapi pasti Nilam merosot di depanku, hingga dia berada pas di depan kontolku yang masih lemas. Dan dengan lahapnya dia masukkan kontolku kedalam mulutnya, dia kulum dan di lumatnya kontolku. Bahkan ketika kontol itu sudah menggeliat membesar dan semakin tegang, Nilam langsung bermain dengan tangannya.

Dengan lembut dia kocok kontolku dengan menggunakan tangannya, sesekali dia kulum lagi dan dia hisap sampai mulutnya menyedot keras kontol itu hingga aku mendesah panjang ” Oouuggghhhh…ooouugghh…ooouugghhh…aaaagghh…aaagghh…E..nak…Nil..terus…Nil….ooouuuggghh… ” Mataku sudah terpejam menikmati permainan mulut Nilam, bahkan aku tidak dapat menahan keseimbangan kakiku.

Di saat itulah aku terjatuh dan duduk di kursi panjang ruang tamu itu. Nilam membuka bajunya sambil terus menatapku dengan penuh nafsu. Ketika bajunya sudah terbuka kembali dia melumat kontolku dalam mulutnya ” Su..dah …Nil…aku sudah..tidak..ta..han..lagi..ooouugghh…aaagghhh….aaagghh…. ” Aku tarik tubuh bugil Nilam hingga dia menindihku.

Karena sudah biasa kami melakukan cerita dewasa selama ini, diapun dengan lihainya menggoyang tubuhku dari atas . Bagai penunggang kuda Nilam menghentak-hentakan kontolnya padaku. ” Oouugghh…aaggh..aaghhh…aaaggghhh…aaagghh…aaagghh..ya..ya..ya…” Begitu terus Nilam mendesah, bahkan sesekali dia memutar pantatnya di atas kontolku.

Untuk download video dewasa bisa kunjungi xxx.dunhil.org

Di saat seperti itu aku sudah tidak dapat menahannya. ” Aaaauuugghhh…..oouugghh…aaagghh…aku..nggak..ku..at..Nil…oouugghh… ” Kemudia aku balik tubuh Nilam yang berada di atasku. Dengan sekuat tenaga aku tancapkan kontolku dan menggoyangnya dengan penuh semangat ” Aaaauuuwww…Mas…Nil…am..su..dah…aaaagghhh… ” Dia merengkuh tubuhku dengan eratnya.

Akupun mencapai klimaks seperti yang baru saja Nilam alami, dengan menekan kontolku lebih dalam dan Aaaaagghhhh semua tumpah dalam memek Nilam. Diapun memejamkan mata sambil terus mendekap tubuhku. Kemudian aku terkulai dan lunglai di sampingnya. Dengan penuh mesra NIlam memeluk tubuhku, malam itu dia menginap di rumahku, bahkan kami sering melakukannya.

Walau hal itu tak bisa aku hindari, tapi sungguh aku takut kalau sampai Aida mengetahui perbuatanku. Dan hingga saat ini dia belum mengetahuinya, karena aku simpan rapat tentang hal ini. Tapi aku tahu kalau Nilam mengetahui hiubunganku dengan Aida, karena itu selama ini dia tidak pernah menuntut apapun dariku. Walau sekarang dia yang lebih sering ke sini untuk menemuiku.

Kamis, 04 Februari 2016

Cerita dewasa bergambar: ngentot dengan teman kos pacarku






Foto Sex Hot 2016 | Ini adalah pengalamanku beberapa bulan lalu di tempat kost pacarku Nina. Aku sudah terbiasa keluar masuk di tempat kost itu baik itu bersama Nina atau sendirian. Kadang aku juga nginep kalau kemalaman.
Kost ini memang nggak ada yang ngawasi, pemiliknya hanya datang sebulan sekali ambil duit. Pada suatu hari aku datang ke kost Nina, sialnya di saat itu Nina sudah keburu pergi ke Bromo bersama teman-teman kuliahnya. Dalam hatiku aku mengumpati si Nina yang nggak lagi pamit kek atau ngasih tahu seperti biasanya. Mentang-mentang dia ada yang naksir lagi trus aku mulai nggak dianggap lagi.
Cerita Sex 2016: Teman Kost Pacarku Sore itu iseng-iseng aku nyalakan komputer di kamar Nina, ntar biar aku masukin virus makro-nya MS-Word lagi biar ilang semua ketikan dia. Tapi aku main DOOM dulu biar medongkolku agak berkurang. Belum ada 15 menit aku main tiba-tiba pintu kamar yang nggak aku kunci terbuka. Eva dengan celana pantai dan kaos dagadunya sudah menerombol masuk ke kamar Nina. Waduh aku kena jadi sembur monster Doom deh. "Hai mas,… sedang apa ?" si Eva teman sekostnya Nina datang, wah si Eva nih pasti minta tolong ngetik lagi. "Minta tolong dong mas,…" pintanya sambil berganyut di daun pintu. Aku pura-pura nggak mau "Aduh,.. aku bener-bener capek sekarang Va,… kalau kamu sendiri mau pake komputer ini pake aja" Eva memonyongkan bibirnya, aku tahu dia nggak lancar ngetik maklum nggak sering make komputer. "Tolonglah mas,… aku nggak bisa ngetik lancar nih apalagi ini banyak rumusnya, bisa-bisa 2 lembar selesai 2 hari ". Memang sih kalo MSWord pake rumus mesti klak-klik terusan ngerjakannya. "Kamu bawa ke rental saja deh, ntar disana ada kok yang mau ketikin". "Penuh,… besok sudah harus dikumpulin" jawabnya singkat. "Duh mahasiswa, kebiasaan pake acara dadakan tuh,… Oke aku ketik tapi nanti kamu harus pijitin aku. Bagaimana ?" aku mengajukan penawaran. "Nanti kalo ketahuan Nina ?" Eva memandang langit-langit dan aku memandangi pahanya. "Enggak,… kan Nina lagi ke Bromo" Singkatnya penawaranku diterima dan aku langsung ketik naskah punya Eva. Baru dua paragraf aku ketik, aku jadi teringat kalau aku juga pernah ketik naskah semacam ini untuk Nina. So jadi tinggal Copy dan Paste lalu Edit sedikit dan selesai. "Di print sekalian nggak nih Va ?" tanyaku pada Eva yang malah asik bolak-balik majalah punya Nina. "Lho kok cepet sekali, nggak ada yang salah ketik apa ?" ia bangkit dan mendekat ke arah monitor memeriksa naskah itu. Eva agak membungkuk membaca hasil ketikanku di monitor. Eh ada kesempatan baik, leher kaosnya jadi turun dan aku bisa melirik tetek milik Eva. Luar biasa, sekilas saja aku bisa pastikan tetek milik Eva masih kencang. "Eh nakal ya,…" aduh ketahuan deh. Eva segera bangkit dan menutup leher kaosnya. Aku nyengir-nyengir saja. Tapi dia nggak serius tuh marahnya, Eva malah senyum-senyum malu sambil memaksakan diri melotot. "Ntar aku bilangin Nina lho, mas suka ngintip" ancamnya lagi. "Ah bukannya kamu yang suka ngintip kalo aku pas tidur sama Nina", aku balikan kata sambil menyalakan printer. Memang Eva pernah ketahuan ngintip pas aku sedang minta jatah biologis sama Nina. "Nih " empat lembar naskah itu sudah tercetak dan aku serahkan sama Eva. "Trims ya mas,…. Jadi nggak pijit nya ?" "Oh ya jadi dong,…" Aku tiduran di ranjang dan Eva memijiti punggungku. Pintu aku tutup tapi nggak aku kunci. Aku melepaskan baju yang aku pakai, aku bilang takut kusut. Pijatan Eva terasa enak sekali malah seperti sudah prof. Dari leher sampai pinggang diurut dengan seksama. "Va,… kamu cerita sama Budi (pacarnya Eva) nggak ?" tanyaku membuka kebisuan. "Cerita apa ?" "Tentang yang kamu intip itu" "Ah ya enggak dong " "Bener ?" "Iya,..!!!" 20 menit aku dipijitin sama si Eva lalu dia mengeluh capek. Aku menawarakan diri untuk gantian pijit. "Ah enggak ah, geli,…". "Tapi enak lho Va percaya deh" mulanya dia nolak tapi akhirnya mau juga. Aku bangkit sambil aku geser dia untuk naik ke ranjang. Aku pijit mulai dari lehernya lalu turun ke punggung dan pinggang. Aku perhatikan paha bagian belakang Eva mulusnya bukan main, putih lagi. "Va kamu pernah nggak main sama Budi ?" aku beranikan diri untuk masuk ke dalam topik yang rada ngeres. "Main apaan ?" "Main kayak aku sama Nina" "Ehm,… mulai aneh-aneh ya,…" "Cuma nanya kok " "Kalo pernah kenapa dan kalo belum pernah juga kenapa ?" "Yah nggak apa-apa, cuma pingin tahu aja, kamu tahu aku sama Nina, aku juga kepingin tahu kamu dengan Budi" "Nggak ah,… nggak aku jawab" "Ah berarti pernah nih" "Lho kok bisa ambil kesimpulan?" "Iya biasanya kalo belum pernah pasti jawabnya tegas belum" "Terus, kalo aku sudah pernah main sex begitu sama Budi kenapa juga" "Yah,… barangkali,…." Aku sengaja nggak nerusin kata-kataku. "Barangkali apa ?!" "barangkali aku boleh coba" "Ah nggak mau,…." "Kenapa,…" "Aku takut, punya mas besar sekali" "Justru yang besar itu yang enak tahu " "Ah masak ?" Eva memutar badannya dari yang tadinya telungkup jadi telentang. Aku nggak buang waktu lagi, aku segera menindihnya. Eva gelagepan ketika aku serang teteknya yang membuat aku penasaran dari tadi. Aku ciumi lehernya sampai dia terengah-engah kehabisan nafas. Ketika aku dapatkan bibirnya tanganku mulai melepasi kaos dan celana pantai sekalian cd-nya. Aku tangkap gundukan daging di selangkangannya dan dengan jari tengahku aku gosok lipatan dagingnya yang sudah becek dengan lendir. Eva jadi Ahhh uhhhh sambil menggelinjang ke kanan dan ke kiri. Tiba tiba Eva jadi buas, ia mendorong tubuhku dan duduk diatas perutku membelakangi aku. Dengan terburu-buru ia melepaskan ikat pinggang celana yang aku pakai. Aku ngeri takut kalau resleting celanaku makan korban. Dan sebentar saja Eva sukses menurunkan celana yang aku pakai sebatas lutut. Dan bongkahan daging yang sedari tadi sudah membengkak diselangkanganku menyembul keluar. Eva meremasnya kuat-kuat sebelum ia memundukkan pantatnya ke arah mukaku dan "slup" bongkahan dagingku itu sudah masuk dalam mulutnya. Nggak nyangka, Eva yang selama ini aku kira diem eh ternyata,…. Boleh juga permainannya. Aku juga nggak tinggal diam, memiaw Eva yang hampir tanpa bulu itu sudah terpampang didepan mukaku dan aku hisap serta jilati sepuasnya. Lidahku aku julurkan mencoba menerobos ke dalam lobang memiaw Eva. Sejenak ia melepaskan kulumannya dan menengadah sambil merancu "Ehhh lagi mas ehhh terus terus yah yang itu ehhhh" .... Aku nggak tahan lagi didiemin barangku. Segera aku dorong pantat Eva sehingga ia telungkup lagi dan aku arahkan rudal scottku ke balik pahanya. "Agak diangkat dikit dong Va" pintaku supaya Eva agak nungging. Ia menuruti sambil membuka selangkangannya lebih lebar. Dan aku mulai membenamkan rudalku dalam memiawnya. Ia meringis dan katanya punyaku lebih besar dari pada milik si Budi. Tapi ketika aku mulai membenamkan lebih dalam lagi Eva melotot dan mengaduh kesakitan. Mungkin karena ia baru pertama kali ini mendapatkan the real penis macam punya aku. Aku diamkan sebentar sambil menenangkan Eva. Kalau gara-gara ini akhirnya di cancel wah rugi dong aku.
 Cerita Sex 2016: Teman Kost Pacarku Aku mulai pelan pelan menarik dan membenamkannya lagi sampai Eva terbiasa. Nggak seberapa lama kok, lima enam kali memiaw Eva sudah bisa adaptasi dengan punyaku. Meskipun begitu lobang memiaw Eva masih terasa menggenggam batang dagingku erat sekali. Jadi ingat rasanya seperti pertama aku memperawani si Nina dulu. n
ggak sampai sepuluh menit Eva sudah kejang melepaskan orgasmenya yang pertama. Ah dasar pemula sih. Aku berhenti sejenak disaat aku sudah sampai pada tujuh puluh lima persen hampir orgasme. Aku bangkitkan lagi gairahnya dengan meremas kedua puting tetek Eva dari belakang. Berhasil, Eva mulai menggoyangkan lagi pantatnya dan aku nggak buang waktu lagi, aku segera mengayunkan ke depan dan kebelakang mengimbanginya. Eva orgasme sampai empat kali sebelum yang kelimanya aku dan Eva orgasme bareng-bareng. Aku hamburkan semua spermaku dalam memiaw Eva yang berdenyut kuat dan aku tertidur. Aku bangun sekitar pukul setengah sembilan dengan kemaluan masih menancap dalam memiaw Eva. Aku bangunkan dia dan,… asiknya si Eva jadi minta lagi. Malam itu aku ganti ganti style mulai dari frontal, berdiri, doggy style juga dengan duduk diatas kursi. Aku bermalam di tempat kost itu kali ini bukan di kamar Nina tapi di kamar Eva. Aku jadi nggak kesepian lagi meski Nina ke Bromo sampai empat hari dan empat hari itu aku dan Eva menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Eva pindah kost setelah dua minggu sejak itu. Tempat kost baru Eva sejenis dengan tempat kost sebelumnya bebas keluar masuk. Aku dapat dua jatah satu dengan Nina satu lagi dengan Eva. Terus terang aku lebih suka main dengan Nina yang lebih prof daripada Eva. Beberapa hal yang aku suka pada tubuh Eva adalah memiawnya yang nggak terlalu banyak bulu dan teteknya yang begitu ranum, sedang yang aku suka pada Nina adalah teknik main sexnya yang luar biasa. Sorry nggak sempat aku ceritakan disini, mungkin lain kali. Buat Budi aku minta maaf telah melanggar kebunmu, habis menurut Eva kamu kurang bersungguh-sungguh dan selalu ketakutan dengan kehamilan. Kan ada tekniknya supaya nggak hamil tanpa harus ketakutan hehehehee...... *** Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru sex foto hot 2016

foto bugil artis indonesia terbaru 2016

Skandal artis memang banyak di tahun 2015 tak hayal 2016 juga akan banyak artis yang bermunculan, anda ingin tau, Silahkan baca kumpulan Foto bugil dan video bokep artis terbaru

 


 Foto bugil syahrini terbaru 2016

 Foto bugil ayu ting ting terbaru 2016

 Foto bugil ariel tatum terbaru 2016